MALANG, Tugujatim.id – Pelatihan Literasi Inklusi Keuangan Pasar Modal digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma). Acara pelatihan FEB Unisma yang berlangsung selama 27 Mei sampai 21 Juni 2023 ini melibatkan 1.500 Muslimat NU se-Malang Raya.
Tidak hanya Muslimat NU se-Malang Raya saja, FEB Unisma juga menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, BEI Jatim, hingga IPOT (Indo Premier) untuk memberikan pemahaman soal literasi inklusi keuangan.

Dalam kesempatan ini, hadir Dekan FEB Unisma Nur Diana SE MSi, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang Sugiarto Kasmuri, Kepala Kantor BEI Jatim Dewi Sriana Rihantyani SE MM, IPOT (Indo Premier) Ami Nabila Fawzi, dan Ketua PC Muslimat NU Kota Malang Nyai Hj Mutammimah Hasyim.
Dekan FEB Unisma Nur Diana SE MSi mengatakan, acara ini wujud pengabdian dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) pengurus Muslimat NU di Malang Raya dalam berbagai bidang. Mulai dari peningkatan literasi dan inklusi keuangan dan pasar modal, teknologi informasi, hingga pelatihan akuntansi bagi UKM di kalangan muslimat dan lain-lainnya.
“Kolaborasi FEB Unisma dengan OJK, PT BEI, dan IPOT selama ini dalam bidang pendidikan dan penelitian berimbas bagi masyarakat akademik. Selain itu, juga ingin meningkatkan literasi dan berdampak kepada masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan literasi keuangan dan inklusi pasar modal,” katanya.

Menurut dia, FEB Unisma sudah sering menggelar program serupa. Sasarannya adalah masyarakat desa melalui program Desa Nabung Saham yang berjalan 3-4 tahun. Tentunya, kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari OJK Malang, PT BEI Kanwil Jatim, dan PT IPOT.
Diana juga menegaskan ibu-ibu Muslimat penting memahami literasi keuangan karena mereka pemegang roda keuangan rumah tangga. Para ibu, dia mengatakan, pola pengaturan keuangan rumah tangga bisa sukses atau gagal. Karena itu, perlu didukung oleh pengetahuan dan pemahaman literasi dan inklusi keuangan pasar modal yang benar dan tepat.
“OJK di media online dan media lainnya memberikan beberapa catatan bahwa tingkat literasi dan inklusi masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan di Indonesia masih tahap yang rendah. Padahal, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar karena mayoritas penduduknya beragama Islam. Maraknya kasus investasi bodong maupun ilegal membuat semakin pentingnya kegiatan ini,” imbuhnya.
Menurut Diana, pertumbuhan investasi di pasar modal sangat marak saat pandemi. Namun, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) pada 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan sebesar 38,03% dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19%.
“Artinya secara umum, masyarakat Indonesia belum memahami dengan baik karakteristik berbagai produk dan layanan jasa keuangan yang ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan formal,” tutur Diana.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang Sugiarto Kasmuri mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak, terutama FEB Unisma. Sebab, FEB Unisma telah membuat aksi nyata di berbagai kalangan untuk peningkatan literasi keuangan dan investasi.

“Aksi nyata ini membidik kemampuan literasi investasi keuangan bagi Muslimat NU se-Malang Raya. Sungguh luar biasa! Kegiatan ini bahkan merangkul 1.500 Muslimat NU se-Malang Raya,” tuturnya.
Sugiarto menambahkan, OJK terus melakukan berbagai kegiatan edukasi keuangan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, termasuk kegiatan edukasi keuangan kepada para ibu sehingga kegiatan ini sangat tepat dan sejalan dengan program OJK.
Dia mengatakan, maraknya investasi bodong maupun pinjol dengan iming-iming keuntungan fantastis membuat masyarakat mudah tergiur.
“Ini menunjukkan masih rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat, mudahnya replikasi aplikasi digital, promosi yang sangat mudah dan murah melalui media sosial,” ujarnya.

Selain itu, dia mengatakan, literasi keuangan itu penting, apalagi untuk ibu-ibu yang berkecimpung dalam dunia UMKM.
“Literasi dan inklusi keuangan menjadi sangat penting untuk terus ditingkatkan, terutama bagi para ibu apalagi pelaku UMKM yang memiliki peran besar dalam menggerakkan roda perekonomian nasional,” katanya.
Sementara itu, Ketua PC Muslimat NU Kota Malang Ibu Nyai Hj Mutamimah Hazim Muzadi dalam sambutannya mengatakan apresiasinya yang tinggi atas dukungan FEB Unisma yang selalu menggandeng Muslimat NU untuk upgrade skill.
“Pada akhir tahun lalu, seluruh pengurus sudah dilatih kemampuan teknologi informasi. Kami sangat berterima kasih kepada FEB Unisma, Dekan Ibu Nur Diana yang selalu memperhatikan sumber daya manusia PC Muslimat NU,” katanya.
Bahkan, dia mengatakan, kali ini FEB Unisma menggandeng 1.500 para ibu yang akan mengikuti pelatihan literasi dan inklusi keuangan pasar modal. Menurut dia, dunia literasi keuangan ini sangat awam. Dia berharap pelatihan baru ini bermanfaat untuk semuanya.
“Terima kasih kepada FEB Unisma, OJK Malang, PT Bursa Efek Indonesia Kanwil Jatim, PT Indopremiere Sekuritas yang menggandeng kami PC Muslimat NU Kota Malang dalam Program Peningkatan dan Pencanangan Literasi dan Inklusi Keuangan Pasar Modal yang berlangsung selama 1 bulan,“ katanya. (adv)