MALANG – Total sebanyak 11 usaha koperasi di wilayah Kabupaten Malang yang diisukan terpuruk dan bakal gulung tikar alias bangkrut pada 2020 ini. Tak hanya karena menjajaki masa sulit karena pandemi COVID-19, ada juga koperasi yang bangkrut lantaran uangnya dibawa lari oleh istri salah seorang kepala desa.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Malang, Pantjaningsih Sri Redjeki, mengatakan jika ada banyak yang menyebabkan koperasi tutup tirai.
“Seringkali koperasi ini kepengurusannya yang tidak sehat. Contohnya pengurus koperasi itu mantan istri kepala desa, akhirnya kepala desa itu tidak jadi sehingga uangnya dibawa/dipinjam,” ujarnya saat ditemui di sela-sela acara pelatihan anggota koperasi di Hotel Mirabel Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (06/08/2020).
Namun, dirinya melanjutkan bahwa saat akan ditagih, orang tersebut menghilang atau sulit ditemui.
Pantja membenarkan jika memang ada 11 koperasi yang kini terancam gulung tikar. “Ya memang, jika mereka tidak RAT (Rapat Anggota Tahunan) selama 2 tahun berturut-turut maka kita akan lakukan pembinaan. Dan itu jika kepengurusannya tidak aktif maka kita bubarkan,” tegasnya.

Namun, ia tidak mau mengungkapkan koperasi mana saja yang akan gulung tikar tersebut. “Sebelas koperasi itu tersebar di seluruh Kabupaten Malang,” bebernya.
Pantja mengungkapkan jika pihaknya sebisa mungkin tidak ingin menutup koperasi-koperasi tersebut. “Kalau bisa kita bina ya kita bisa, kita perbaiki AD/ART itu ada pendampingannya, karena ada penilaian penyehatan koperasi,” jelasnya.
Data dari Dinas Koperasi saat ini ada 1.722 koperasi yang aktif di Kabupaten Malang. “Sedangkan yang terdampak COVID-19 tidak sampai 50 koperasi,” terangnya.
“Itupun sedang kita data untuk diberikan bantuan sarana dan prasarana yang diperuntukkan bagi anggota koperasi yang punya usaha,” sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Malang, Muhammad Sanusi mengatakan jika saat ini koperasi semakin maju. “Karena memang koperasi ini adalah perkumpulan sekelompok orang sehingga terjadi kolaborasi potensi diantara mereka,” ungkapnya.
“Makanya saya tanya tadi ada yang pengusaha, ada yang buka simpan pinjam modalnya sudah sampai 500 juta. Maka kalau ada yang butuh permodalan nanti kita berikan melalui KUR atau lainnya,” sambungnya.
Sanusi melanjutkan jika ini adalah salah satu upaya untuk memulihkan perekonomian dengan menggerakkan koperasi, UMKM dan IKM. “Kita juga kembangkan sektor pertanian, seperti ada kelompok tani di Tumpang,” imbuhnya.
“Tujuannya agar ekonomi ini tidak stagnan meskipun di tengah pandemi seperti ini. Kita akan melakukan pemindahan pemasaran melalui online, dan mengikuti pameran-pameran produksi di dalam Provinsi maupun luar Provinsi,” pungkasnya.
Reporter: Rizal Adhi Pratama
Editor: Gigih Mazda