TUBAN, Tugujatim.id – Kasus cacar sapi atau Lumpy Skin Disease (LSD) di Kabupaten Tuban kian membeludak. Berdasarkan data sebaran, kasus penyakit ini sampai Minggu (12/03/2023), ada sekitar 146 ekor.
Jumlah tersebut, 126 ekor di antaranya masih sakit dan mendapatkan perawatan, kemudian 19 ekor ternak sembuh, dan satu ekor harus dipotong paksa.
Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP2P) Tuban Pipin Diah Larasati mengatakan, pihaknya tidak bisa menyebutkan dari penyakit ini menular. Dia menjelaskan, salah satunya dari lalu lintas ternak antar wilayah.
Dia menjelaskan, penularan virus cacar sapi ini bisa lewat kontak langsung dengan ternak yang luka cacarnya pecah, juga bisa lewat vektor serangga seperti lalat, caplak, dan lain-lain.
“Yang baru identifikasi sementara karena dari lalu lintas hewan,” ujar Pipin, sapaan akrabnya, pada Rabu (15/03/2023).
Pipin menambahkan, saat ini dia lakukan pengobatan suportif seperti pemberian vitamin, penurun panas, penurun nyeri, dan juga imbauan untuk desinfeksi.
“Kami berikan komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE, red) langsung ke peternak,” terangnya.
Dia juga menjelaskan langkah yang dilakukan dinas saat ini berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat sembari menunggu adanya vaksin LSD dan mengedukasi peternak untuk revitalisasi kandang secara swadaya.
“Kami ajukan sarpras terkait obat-obatan juga desinfektan spesifik LSD,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah peternak mengeluhkan hewan ternaknya terjangkit penyakit cacar sapi. Mereka sudah melakukan berbagai upaya untuk menyembuhkan, seperti memberikan jamu herbal terbuat dari racikan rempah, madu, dan kelapa muda diminumkan ke ternak.
Mereka berharap ada uluran tangan dari pemerintah untuk bisa mengatasi permasalahan ini. Sebab, mereka menggantungkan perekonomian dari beternak.