Bitung – Sebanyak 157 Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di kapal berbendera China akhirnya berhasil dipulangkan. Hal itu termasuk 2 jenazah yang juga bekerja sebagai ABK di kapal asal China.
Pemulangan mereka berkat kerja sama antara Kementerian Luar Negeri dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kota Bitung.
“Keseluruhan ABK tersebut berasal dari 12 kapal ikan RRT dan kemudian dipulangkan ke Indonesia menggunakan Kapal Long Xing 601 dan Long Xing 610,” terang Kemenlu melalui situs resmi mereka, Sabtu (7/11/2020).
Baca Juga: Status Gunung Merapi jadi Siaga, 607 Warga Magelang Dievakuasi
Pihaknya menyatakan bahwa proses pemulangan WNI ke Tanah Air tersebut telah menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Keseluruhan ABK telah jalani rapid test di atas kapal dengan hasil non-reaktif. Selanjutnya mereka tetap jalani tes PCR dan karantina di rumah singgah yang disiapkan Pemprov Sulut,” lanjut Kemenlu.
Sedang terkait 2 jenazah ABK asal Indonesia di kapal China yang ikut dipulangkan, pihaknya menyatakan bakal melakukan autopsi terlebih dahulu.
“Sedangkan 2 jenazah ABK WNI yang diduga meninggal karena sakit akan jalani proses otopsi sebelum diserahkan kepada keluarga,” imbuhnya.
Keberhasilan repatriasi ini merupakan tindak lanjut dua pertemuan bilateral antara Menlu Retno Marsudi dan Menlu Wang Yi pada bulan Juli dan Agustus 2020. Repatriasi menggunakan langsung kapal ikan ke Indonesia merupakan yang pertama kali dilakukan.
Memulangkan ABK yang stranded diberbagai lokasi di dunia ditengah pandemi COVID-19 menjadi tantangan terbesar karena banyak pelabuhan laut dunia melarang penurunan awak kapal.
Baca Juga: Mau Umrah saat Pandemi COVID-19? Simak Beberapa Syarat Berikut!
“Kerja sama RI-RRT (Republik Rakyat Tiongkok) ini akan terus dilanjutkan untuk menyelesaikan kasus-kasus ketenagakerjaan termasuk kerja sama penegakan hukum melalui mekanisme mutual legal assistance,” lanjut Kemenlu.
“Fasilitasi repatriasi ini tidak lepas dukungan penuh Kementerian/Lembaga terkait baik di Pusat maupun Pemprov Sulut dan Pemkot Bitung.,” pungkasnya. (gg)