BLITAR, Tugujatim.id – Bencana angin kencang masih menghantui wilayah Jawa Timur, termasuk di Blitar. Akibatnya, 17.000 pohon pisang tumbang diserang angin kencang.
Perubahan cuaca hingga mengakibatkan angin kencang berdampak negatif dan kerugian di berbagai sektor, termasuk di bidang pertanian di Blitar, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Selain merusak ratusan rumah hingga fasilitas umum, angin kencang juga merobohkan pohon pisang.
Salah satu lahan pertanian ini milik petani mitra PT Nusantara Segar Abadi (NSA) yang tersebar di dua kecamatan. Lahan sekitar 7 hektare yang ditanami sekitar 17.000 pohon pisang tumbang dan rusak diterjang angin kencang.
Kepala Kebun PT Nusantara Segar Abadi (NSA) mengatakan, angin kencang terjadi mulai 11 Maret 2024, sekitar pukul 02.00.
“Angin kencang terjadi mulai 11 Maret 2024, sekitar pukul 02.00 pagi hingga 14 Maret. Dalam 4 hari tersebut, angin berembus kencang sepanjang hari,” ungkap Rahman.
Dia mengatakan, pohon pisang mulai tumbang dan rusak selama empat hari. Sayangnya, tanaman ini tidak dapat diselamatkan hingga perusahaan dipastikan gagal panen. PT Nusantara Sega Abadi (NSA) selaku pemilik kebun ini rugi miliaran rupiah mengingat pohon pisang yang telah memiliki buah dan sebentar lagi siap panen.
Karena itu, dia mengatakan, PT Nusantara Segar Abadi (NSA) ke depannya akan berkoordinasi dengan pemerintah dan lembaga terkait supaya mendapatkan peringatan dini soal bencana serupa. Dukungan dan peranan peringatan dini dari pemerintah dan lembaga terkait, tentu akan meminimalisasi jumlah kerugian akibat bencana. Selain itu, masyarakat dapat mempersiapkan diri untuk lebih waspada bencana.
Antisipasi kerugian sangat diperlukan oleh perusahaan karena berdampak kepada petani lokal binaan dari PT Nusantara Segar Abadi (NSA).
“Kesejahteraan petani jadi hal utama sehingga kami akan melakukan langkah preventif terhadap bencana yang akan mengakibatkan kerusakan pada lahan pertanian ini,” kata Rahman.
Selain itu, perusahaan juga akan melakukan tindakan teknis untuk mengantisipasi datangnya angin kencang melalui inovasi seperti menambah penyangga pada setiap pohon pisang yang telah berbuah dengan menggunakan bambu. (*)
Editor: Dwi Lindawati