PASURUAN, Tugujatim.id – Belasan pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah hukum Polres Pasuruan Kota berhasil ditangkap. Kasus yang melibatkan 19 pelaku curanmor Pasuruan termasuk penadahnya ini diungkap satreskrim dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Mirisnya, ada pelaku yang mengaku nekat mencuri di parkiran Kantor Mapolres Pasuruan.
Kapolres Pasuruan Kota AKBP Raden Muhammad Jauhari menyatakan, kasus kejahatan jalanan dan pencurian kendaraan motor masih mendominasi tindak kriminalitas di wilayah Kota Pasuruan. Dia melanjutkan, 21 pelaku kejahatan yang ditangkap pada Januari hingga Februari, 19 orang di antaranya terjerat kasus curanmor.
“Sebanyak 19 pelaku yang kami ungkap melakukan aksi curanmor dengan berbagai macam modus,” ujar Jauhari pada Selasa (14/03/2023).
Dia mengungkapkan, ada tiga modus curanmor yang akhir-akhir ini marak terjadi di wilayah hukum Polres Pasuruan Kota. Modus pertama adalah pelaku curanmor Pasuruan yang melakukan pencurian dengan pemberatan (curat) yang masuk ke areal parkiran, pertokoan, kos-kosan, hingga permukiman warga.

Salah satu kasus curat yang menonjol adalah pencurian sepeda motor di parkiran pengunjung Kantor Polres Pasuruan Kota pada Kamis (09/02/2023). Dua pria asal Kecamatan Purworejo, yakni MU, 23; dan NF, 33, membawa kabur motor Honda Scoopy yang tidak dikunci stang dari parkiran Mapolres Pasuruan.
Dia juga menambahkan, belasan pelaku curanmor Pasuruan yang ditangkap hampir seluruhnya merupakan residivis pelaku kejahatan jalanan.
“Hampir semua pelaku adalah residivis. Ancaman hukuman untuk para pelaku rata-rata di atas lima tahun,” ujarnya.
Dari hasil ungkap kasus curanmor pada Januari hingga Februari ini, polisi berhasil mengamankan barang bukti enam unit kendaraan bermotor. Selain itu, diamankan pula senjata tajam celurit, senjata pistol korek mainan, satu set seragam beratribut TNI, borgol, dan pakaian-pakaian yang digunakan pelaku.
“Mereka (pelaku, red) membongkar motor tersebut agar bisa dinyalakan, lalu menjualnya ke penadah, K, 42, warga Kecamatan Pohjentrek, Kota Pasuruan,” jelas Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota AKP Heru Cahyo Saputro.
Selain itu, modus lain yang marak terjadi adalah curanmor dengan cara menipu dan menggelapkan berkedok oknum TNI gadungan. Karnoto, 49, pria asal Sidoarjo, ini mengaku-ngaku sebagai anggota TNI dengan berseragam lengkap dan bersenjata pistol mainan menipu daya korban agar meminjamkan motornya. Pria oknum TNI gadungan ini berhasil membawa kabur 35 motor dari berbagai TKP berbeda di wilayah Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, hingga Sidoarjo.
“Pelaku penipuan dan penggelapan dengan mengaku anggota TNI ini menipu korban, mengambil motor, dan menjualnya hasil curian ke penadah,” jelas Jauhari.
Modus terakhir adalah pencurian kendaraan bermotor dengan kekerasan atau curas. Di mana satu kasus yang menonjol adalah pencurian motor disertai ancaman senjata tajam yang terjadi di jalan Desa Kersikan, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, Minggu (13/03/2023).
Tersangka IS, 49, warga Kecamatan Porong, Sidoarjo, ini memepet wanita warga Desa Kresikan sambil mengeluarkan sebilah celurit. Pelaku kemudian mendorong korbannya hingga jatuh dan kabur membawa motor Honda Beat milik korban.
“Tersangka IS mengaku telah mencuri dengan kekerasan di wilayah hukum Polres Pasuruan Kota sebanyak enam TKP,” imbuh Heru.