MALANG – Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) menutup layanannya untuk sementara terhitung mulai 28-29 Agustus 2020. Selama dua hari, IGD akan disterilisasi sebagai pencegahan penularan COVID-19 yang dikhawatirkan banyak terinkubasi di ruangan gawat darurat tersebut. Tak hanya itu, sebanyak 200 karyawan juga di tes swab.
Wakil Direktur Pelayanan RSU UMM Thontowi Djauhari mengatakan, penutupan sementara ini didasarkan pada tingginya angka penularan COVID-19. Khususnya di IGD, sebagai tempat paling rawan terjadi penularan, mengingat RS UMM sebagai salah satu RS rujukan COVID-19 di Kab Malang
Baca Juga: Mengintip Film Tilik, Diproduksi Tahun 2018, Viral Tahun 2020
”Kita sudah banyak menerima pasien COVID-19 dan untuk keamanan dan keselamatan bersama. Bisa dibayangkan sekitar 300 pasien covid pernah singgah di IGD. Belum lagi keluarganya. Ini dilakukan demi meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pasien serta pengunjung rumah sakit,” ungkapnya dikonfirmasi, Jumat (28/8/2020).
Selain itu, pihaknya juga melakukan tracing terhadap seluruh karyawan di UMM. ”Tracing kami dengan swab test untuk sekitar 180 hingga 200 karyawan,” tambahnya.
Lebih lanjut, selama dua hari tersebut, lanjut dia, IGD RSU UMM akan dilakukan penyemprotan desinfektan secara total sekaligus perawatan dan pemeliharaan sarana prasarana.
”Namun untuk pasien rawat jalan dan pelayanan pengunjung masih buka normal seperti biasa. Lagipula, ruang IGD ini juga jaraknya sangat jauh dari ruang pelayanan dan perawaran,” pungkasnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Gigih Mazda