34 Pekerja Migran yang Tiba di Jatim Positif Covid-19
Gigih Mazda

SURABAYA, Tugujatim.id – Sebanyak 34 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali pulang ke Jawa Timur dinyatakan positif Covid-19 usai menjalani tes swab PCR. Jumlah tersebut tercatat hingga Rabu (5/5/2021) ini di mana mereka tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya.
Para pekerja migran yang terkonfirmasi positif tersebut di antaranya berasal dari Malaysia, Hongkong, Singapura dan Brunei Darussalam.
Ketua Pelaksanan Relawan PPKPC-RSLI, Radian Jadid, menjelaskan jika dalam seminggu terakhir ini, PMI yang kembali ke Indonesia masih dari wilayah Asia Tenggara, sedangkan yang dari timur tengah diperkirakan akan masuk dalam seminggu ke depan.
“Total per hari ini telah masuk ke RSLI sejumlah 34 pasien, terdiri dari 17 laki-laki dan 17 perempuan kiriman dari satgas PMI. Asal mereka beragam, ada dari Madura, Jember, Probolinggo, Ponorogo, Pacitan, Sidoarjo dan satu orang dari Kendal, Jawa Tengah,” ucap Radian seperti dilansir dari Basra, partner Tugu Jatim, Selasa (5/5/2021).
Sementara itu, Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, Sp.B., Sp. BTKV. selaku Penanggung jawab RSLI menjelaskan bahwa RSLI selalu siap siaga dalam menangani penderita Covid-19 yang berasal dari PMI.
Mereka justru menjadi perhatian serius, karena sangat berpotensi terjangkit dan menjadi perantara Covid-19 varian baru.
Karena pihaknya berkaca pada kondisi badai tsunami Covid-19 yang terjadi di India, dan pihaknya tidak mau kecolongan.
“Contoh paling jelas adalah kasus di India. Adanya vaksinasi lebih dari 100 juta warga India telah menjadikan mereka euforia sehingga melupakan protokol kesehatan yang ada. Padahal angka tersebut dibandingkan dengan 1,3 miliar jumlah penduduk India, masih jauh dari syarat herd immunity yang mengharuskan 70 persen dari populasi. Untuk itu vaksinasi jangan dijadikan sandaran dan alasan untuk abai terhadap protokol kesehatan, karena prokes adalah nomor satu dan mutlak untuk mengatasi pandemi covid-19,” jelas dr Nalendra, Rabu (5/5/2021).
Bahkan terbaru, ia menyebut kondisi Malaysia juga mulai ada indikasi mengarah ke sana. Beberapa rumah sakit Covid-19 di sebagian kota di Malaysia sudah mulai penuh dalam menangani pasien Covid-19. Untuk itu pasien yang berasal dari Malaysia juga menjadi perhatian khusus.
Pasien dari PMI akan mendapatkan perhatian khusus, skrining dan pengambilan sampel ulang untuk selanjutnya dianalisis di RSLI dan juga dikirimkan ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitkbangkes) Jakarta Pusat untuk penelitian lanjut terkait kemungkinan munculnya varian baru Covid-19 maupun spesifikasi yang berkembang atas virus tersebut.
Untuk kesiapan penangan PMI tersebut, dr Nalendra berpesan kepada seluruh nakes dan relawan di RSLI untuk terus menjaga kondisi agar dapat bekerja menjalankan tugas dan memberikan pelayanan terbaik untuk kesembuhan pasien.
“Jaga kondisi, tertib dan taat dalam penggunaan APD sesuai levelnya, serta saling mengingatkan untuk keamanan, kesehatan dan keselamatan kita (nakes dan relawan) bersama,” pesan dr Nalendra.
Diketahui, berdasarkan informasi yang diterima RSLI, mulai 28 April hingga 4 Mei setidaknya sudah ada 4.177 PMI yang masuk. Dari data tersebut, 2.298 orang berasal dari Malaysia (2.298), dan sisanya berasal dari Singapura, Hongkong dan Brunei Darussalam.
Sumber: Berita Anak Surabaya