Tugujatim.id – Setelah berita soal Kaesang dan Felicia ramai menjadi perbincangan di media sosial. Istilah ‘ghosting’ ramai dicari oleh para warga net. Ghosting merupakan istilah yang pada tahun 2020 lalu dinobatkan sebagai salah satu kata paling banyak dicari.
Arti ghosting sendiri atau ‘nge-ghosting’ ialah perilaku seseorang lawan jenis yang diyakini peduli, baik itu teman atau seseorang yang pernah berkenalan secara mendalam lalu menghilang dari kontak tanpa penjelasan sama sekali (tanpa ada panggilan telepon, email, bahkan sekedar basa basi melalui WhatsApp).
Dilansir dari healthline, pada tahun 2018, sekitar 25 persen orang di dunia telah melakukan ghosting di beberapa titik. Salah satu faktor berpengaruh karena munculnya komunikasi aplikasi perkenalan populer seperti Grindr, Tinder, Bumble, Me Chat, dan yang lain sehingga membuat lebih mudah untuk memutus koneksi secara cepat dengan seseorang yang baru saja ditemui.
Ghosting merupakan fenomena kompleks, yang terkadang cukup menyakitkan pada lawan pasangan, sebab ketika sudah berharap lebih namun ditinggalkan begitu saja. Berikut, beberapa alasan hal yang harus diketahui agar bisa terhindar dari hal ini.
1. Ketakutan
Ketakutan atau khawatir akan sesuatu yang belum terjadi selalu tertanam dalam diri manusia. Seseorang mungkin memutuskan untuk mengakhirinya karena takut mengenal seseorang yang baru takut untuk mengalami sakit yang sama jika terlalu dalam mencintai orang lain.
2. Tidak Nyaman
Dari awal perkenalan mungkin sudah terjadi ketidakharmonisan hubungan. Mulai dari ketidakcocokan sifat, tidak nyambung saat melakukan komunikasi atau tidak memiliki hobi yang sama. Semua hal itu pada akhirnya berujung tidak nyaman. Jika sudah merasa tidak nyaman sejak awal, lebih baik segera diputuskan tidak berlanjut, daripada di-ghosting oleh orang lain.
Seseorang jika sudah melakukan hubungan lalu tiba-tiba menghilang, itu bisa jadi karena mereka tidak merasakan romantis, terlalu sibuk untuk berkomitmen untuk tetap berhubungan biasa, atau bisa jadi belum siap untuk langkah selanjutnya.
3. Status Hubungan
Hubungan yang sejak awal berstatus sebagai teman biasa, jangan diharapkan menjadi lebih dari sekedar teman sekalipun sudah menjalani selama bertahun-tahun. Suka pada orang terdekat memang terlihat nyaman, dan cukup mudah. Tetapi, suka pada teman akan membuat orang lain risih, potensi di-ghosting semakin besar.
Ini terjadi misalnya pada seorang teman yang sering ditemui atau ajak ngobrol tiba-tiba berhenti merespons SMS atau panggilan. Mungkin ada sesuatu dalam hidupnya yang membuat mereka sibuk. Jika ternyata mereka telah membuat kamu di-ghosting, bisa jadi mereka memutuskan bahwa terlalu rumit atau menyakitkan untuk menjelaskan bahwa mereka tidak ingin berteman lagi.
4. Self Healing
Jika suatu hubungan berdampak negatif pada kualitas hidup orang lain, memutuskan kontak terkadang tampak seperti satu-satunya cara untuk mencari kesejahteraan sendiri. Self Healing , dilakukan demi memperbaiki diri kembali agar bisa lebih memahami kriteria pasangan untuk serius.
Itulah ciri ciri seseorang akan melakukan ghosting. Nah, agar tidak terjadi pada kamu, pahamilah orang yang saat ini tengah melakukan pendekatan, meskipun sudah pada tahap pendekatan serius. (Dani Alifian/gg)