SURABAYA, Tugujatim.id – Selama empat tahun berturut-turut sejak 2020 hingga 2023, Provinsi Jawa Timur (Jatim) berhasil meraih predikat dengan siswa terbanyak yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), baik melalui tes maupun tanpa tes.
Total, tahun ini sebanyak 59.309 siswa yang lolos PTN 2023 dengan rincian 23.477 siswa SMA/SMK jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan 35.862 jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Jumlah ini mendapuk Jatim sebagai peringat pertama.
“Capaian ini berhasil menunjukkan kalau Jatim bisa mempertahankan prestasi selama empat tahun berturut-turut sejak tahun 2020,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, pada Rabu (15/8/2023).
Also Read
Khofifah menjelaskan, pencapaian ini juga tak lepas dari kerja keras guru dan kepala sekolah. Mereka turut aktif mendampingi pelajar secara konsisten selama simulasi ujian atau latihan soal.
Khofifah menilai bawa langkah tersebut cukup efektif bagi siswa ketika menghadapi soal-soal ujian dan kesulitan menakar isi soal. “Jalur tes dan non tes, dua-duanya tidak mudah, saingannya ratusan ribu dan ketat. Apalagi aturan SNBT ini cukup membuat guru dan kepala sekolah berpikir ektra agar siswanya lulus PTN,” bebernya.
Banyak upaya yang dilakukan oleh para guru maupun kepala sekolah untuk memberikan arahan kepada para siswa dalam proses SNBT maupun SNBP. Di antaranya dengan membuka konsultasi akademik juga karir melalui peran optimal dari guru bimbingan konseling. Para siswa bisa berkonsultasi secara intensif mengenai beasiswa untuk perguruan tinggi nasional maupun internasional.
Menurut Khofifah, memang perlu adanya sosialisasi sejak dini guna siswa bisa mempersiapkan jenjang akademik selanjutnya yang lebih matang dan maksimal. “Bisa saja sudah melakukan persiapan yang matang, siswa tidak hanya banyak diterima di dalam negeri tetapi juga di luar negeri,” jelasnya
SNBP tahun ini, Jatim juga terbanyak dengan siswa diterima PTN melalui KIP Kuliah, yakni sebanyak 5.624 siswa. Sementara di 2022, KIP Kuliah dengan jalur SNBP juga peringkat pertama, yakni 4.391 siswa.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti