BOJONEGORO, Tugujatim.id – Sebanyak 401 kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) ditemukan pada hewan ternak di Bojonegoro dalam kurun waktu 14 Mei-1 Juni 2022. Hewan ternak yang tertular virus PMK di Bojonegoro tersebar di 25 kecamatan dan 109 desa. Hanya ada tiga kecamatan yang belum melaporkan adanya penyakit yang disebabkan virus ini, yaitu Gondang, Bubulan, dan Bojonegoro.
Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro Bambang Sutopo mengatakan, dari 401 hewan yang tertular virus PMK, 1 di antaranya mati. Menurut dia, ternak mati dari Kecamatan Gayam itu adalah sapi baru.
“Karena sapi baru yang dibeli pemiliknya. Saat sakit, sapinya enggak mau makan, kondisinya lemah. Sempat tertangani, tapi keesokanharinya mati,” ujarnya kepada Tugu Jatim pada Jumat (03/06/2022).
Also Read
Namun, ada juga hewan ternak yang telah sembuh setelah mendapat penanganan. Sebanyak 20 kasus ternak tertular virus PMK dinyatakan sembuh.
Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus melakukan penanganan untuk membasmi PMK pada hewan ternak. Caranya dengan memberikan pengobatan sesuai gejala yang dialami hewan ternak.
Selain itu, juga dilakukan penyemprotan desinfektan di kandang ternak, pasar hewan, hingga rumah penyembelihan hewan (RPH).
“Ternak dikasih antibiotik, antiseptik analbesik analgesik. Selain itu, juga dilakukan penyemprotan desinfektan yang dibantu BPBD Bojonegoro,” tutupnya.
Sebagai informasi, PMK merupakan penyakit mulut dan kuku atau disebut sebagai foot and mouth disease (FMD) yang disebabkan oleh virus. Hewan yang rentan tertular, yaitu sapi, kerbau, unta, gajah, rusa, kambing, domba, dan babi.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim