SURABAYA, Tugujatim.id – Ratusan stand dan ribuan warga Surabaya antusias memenuhi Jalan Kembanh Jepun, Kota Surabaya, Jawa Timur, untuk memeriahkan Festival Rujak Uleg 2023 pada Sabtu (6/5/2023) malam.
Festival Rujak Uleg menjadi serangkaian kegiatan Hari Jadi ke-730 Kota Surabaya. Festival Rujak Uleg yang sebelumnya menjadi agenda tahunan Pemerintah Kota Surabaya, kini naik kelas karena masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN), yaitu 110 event tahunan milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
“Banyak indikator yang dibuat Kemenparekraf yang akhirnya lolos dan satu-satunya dari Surabaya. Awalnya kita mengajukan di level Pemerintah Provinsi Jatim, jadi ada tim kurator dari provinsi, kemudian lolos dan masuk ke level nasional. Jadi bukan hanya penyelenggaraan event secara rundown dan layout, tetapi kita menjabarkan mulai dari persiapan peserta hingga menejemen risiko,” kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Farah Andita, pada Kamis (4/5/2023).
Berbeda dengan tahun lalu, di mana biasanya hanya terdapat satu cobek raksasa yang berdiameter 2,5 meter yang diletakkan di tengah. Kali ini, terdapat tiga cobek raksasa, dua di antaranya diletakkan di sisi timur dan barat berdiameter 2 meter.
Diikuti oleh 108 tim yang masing-masing terdapat empat peserta. Sehingga total seluruh peserta yakni 432 orang. Seluruh peserta dengan meriah menggunakan berbagai jenis kostum menarik nan unik. Bukan tanpa alasan, sebab ini juga menjadi ajang perlombaan untuk meningkatkan kreativitas seluruh peserta. Kategorinya yakni 50 penyaji terbaik, 10 rujak uleg terbaik kreasi, dan 10 best kostum.
Anggota grup Damkar Surabaya, Galang Ferby turut memeriahkan dengan pemilihan kostum Suku Indian. Ia menyambut penuh antusias festival yang diadakan satu tahun sekali ini. “Setiap tahun ikut memeriahkan. Karena temanya rujak kali ini keberagaman, jadi memilih suku indian,” jelasnya.
Menurutnya, Festival Rujak Uleg menjadi kegiatan yang wajib terus digaungkan. Sebab, tidak hanya makanan, Rujak Uleg merupakan kuliner khas Surabaya yang harus diperkenalkan kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Sangat bagus karena rujak uleg makanan tradisional harus diapresiasi dan harus digaungkan. Rujak cingur makanan khas Surabaya yang spesial dan biasanya menggunakan cingur sapi terus dicampur dengan bahan-bahan lain. Makin enak kalau pakai bumbu petis madura dan petis hitam, mantap banget,” ucapnya.
Grup Damkar Surabaya menjadi 10 peserta dengan kategori penyaji terbaik dan 10 peserta kategori best kostum.
Berbeda dengan Galang, warga Kalimantan Selatan, Rosiana Dewi yang menjadi peserta perwakilan PLN Surabaya saat pertama kali mencicipi rujak cingur menurutnya memiliki rasa yang lezat. “Yang enak dari rujak cingur ini bumbu kacangnya enak, lezat. Saya suka,” kata Rosiana.
Tak mau kalah, grup Rosiana juga menggunakan kostum menarik, yakni bertema Tari Remo, tari tradisional yang berasal dari Jawa Timur. “Temanya Tari Remo. Karena memang kebudayaan di Jawa Timur untuk mengingat kembali sejarah dan kebudayaannya. Jadi dipakai saat festival ini supaya lebih memperkenalkan budaya Jawa Timur,” jelasnya.
Sementara itu, keduanya turut pengapresiasi keamanan dalam festival kali ini. Sebab, seluruh wilayah peserta dibatasi oleh pagar dan tidak berbaur dengan penonton, sehingga pelaksanaannya lebih tertib.