News  

44 Orang Keracunan Massal di Pengungsian Bencana Longsor Nganjuk

Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi Agung Pratama saat mengunjungi korban keracunan makanan secara massal di Puskesmas Nganjuk. (Foto: Noe/Tugu Jatim)
Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi Agung Pratama saat mengunjungi korban keracunan makanan secara massal di Puskesmas Nganjuk. (Foto: Noe/Tugu Jatim)

NGANJUK, Tugujatim.id – Sudah jatuh, tertimpa tangga. Mungkin peribahasa inilah yang cocok untuk menggambarkan peristiwa keracunan massal yang terjadi di posko pengungsian bencana longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Nganjuk. Kasus keracunan makanan ini terjadi pada 44 orang pengungsi pada Kamis (17/02/2021), sekitar pukul 23.00 WIB. Bahkan, ada beberapa korban yang dilarikan ke RSUD Nganjuk dan RS Bhayangkara Nganjuk.

Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi Agung Pratama membenarkan jika ada 44 orang yang mengalami keracunan makanan. “Diduga, keracunan itu terjadi berasal dari mi ayam yang dikemas dalam cup. Dapat kiriman dari masyarakat,” ungkap Harvi.

Menurut dia, dari 44 orang yang diduga keracunan, di antaranya 4 orang dirawat di rumah sakit dan 7 orang di Puskesmas Ngetos. Harvi mengatakan, gejala yang korban alami yaitu mengalami mual, muntah, dan diare.

Harvi menerangkan, setelah petugas menelusuri, makanan itu berasal dari Paguyuban Mie Ayam Surabaya. Dia juga melakukan penyelidikan food security-nya. “Kami lakukan food security test, diperoleh beberapa kandungan berbahaya di mi ayam, baik dari mi, sayuran, minyak, saus, dan kuahnya,” imbuh Harvi.

Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi Agung Pratama menunjukkan foto mi ayam yang sudah dilakukan food security test. (Foto: Noe/Tugu Jatim)
Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi Agung Pratama menunjukkan foto mi ayam yang sudah dilakukan food security test. (Foto: Noe/Tugu Jatim)

Dari pemeriksaan itu, Harvi mendapatkan data bahwa ada empat indikator kandungan zat berbahaya yaitu arsenik, sianida, nitrit, dan formalin. Untuk kandungan arsenik, sianida, dan nitrit kandungannya 0. Sedangkan tingkat kandungan formalin menunjukkan angka 10.

Saat ini petugas sedang menjemput dua pengirim makanan tersebut. Yakni, berinisial V dan S yang berasal dari Sidoarjo dan Malang. Menurut dia, Satreskrim Polres Nganjuk sedang mendalami apakah ada unsur tindak pidana dalam kejadian keracunan ini. “Apabila memang ada unsur (tindak pidana), nanti akan kami tindak tegas,” ujar Harvi. (noe/ln)