Tugujatim.id – Bagi penggemar sepak bola, pasti tidak asing dengan para komentator dunia yang menemani Anda saat menonton pertandingan sepak bola. Kehadiran mereka dapat memberikan suasana seru dan menyenangkan bagi para penonton. Jadi lebih greget kan nontonnya!
Karena itu, adanya komentator adalah salah satu hal penting dalam siaran langsung pertandingan sepak bola. Sebab, peran mereka yang membuat pertandingan sepak bola lebih berwarna. So, apa sajakah kutipan-kutipan ikonik dari para komentator yang sulit dilupakan oleh sebagian besar penggemar sepak bola? Berikut Tugu Jatim akan menyajikannya. Simak ya!
1. Peter Drury (AS Roma vs Barcelona, 2018)
“Roma have risen from their ruins. Manolas, The Greek God in Rome. The unthinkable unfold before our eyes…”
“It is a Greek from Mount Olympus who has come to the seven hills of Rome and pulled off a miracle.”
Kutipan di atas adalah salah satu kutipan paling puitis yang pernah diciptakan oleh komentator sepak bola Peter Drury. Dia mengucapkan kalimat yang sulit dilupakan oleh sebagian penggemar sepak bola, terutama fans AS Roma.
Kalimat ini muncul dalam pertandingan leg 2 perempat final UEFA Champions League 2017/18. Pertandingan ini mempertemukan AS Roma dan FC Barcelona. Pada saat itu, AS Roma sedang unggul 2 gol tanpa balas. Mereka membutuhkan 1 gol lagi untuk bisa lolos ke babak semifinal.
Pada menit 82′, melalui situasi sepak pojok, Kostas Manolas berhasil mengubah kedudukannya menjadi 3-0 melalui tandukan kepalanya. Sontak seluruh isi Stadion Olimpico merayakan gol yang menjadi penentu kelolosan AS Roma. AS Roma berhasil lolos ke semifinal untuk kali pertama sepanjang sejarah. Pertandingan ini pun menjadi salah satu comeback terbaik yang pernah terjadi di Liga Champions.
2. Martin Tyler, Manchester City vs QPR, 2012
“Manchester City are still alive here. Balotelli, Aguerooooooooooooooo….”
“I swear you will never see anything like this in summer again. So, watch it and drink it in.”
Sebuah kutipan yang ikonik ini terlontar dari lisan seorang Martin Tyler. Dia menjadi komentator di pertandingan Manchester City vs Queens Park Rangers.
Pada saat itu, Manchester City membutuhkan kemenangan untuk bisa meraih juara Liga Inggris. Mereka bersaing langsung dengan rival sekotanya, Manchester United, yang sama-sama memiliki 86 poin. Manchester City memiliki keunggulan selisih gol, tapi itu tak cukup membantu apabila mereka tak mampu meraih kemenangan.
Persaingan juara di musim tersebut memang terasa sangat nyata. Kedua tim, baik City maupun United, sama-sama bermain di jam yang sama. Hingga menit 90′, City masih tertinggal 1-2 dari QPR. Lain halnya dengan United yang sudah dipastikan menang 1-0 melawan Sunderland. Namun, di sinilah keajaiban datang, Edin Dzeko dan Sergio Aguero berhasil membalikkan keadaan menjadi 3-2 untuk keunggulan City hanya dalam waktu 2 menit.
Martin Tyler selaku komentator pertandingan hari itu mengatakan bahwa kejadian ini akan sangat sulit terulang lagi di masa depan. Dia pun bersumpah bahwa pertandingan ini menjadi tontonan musim panas terbaik yang pernah ada.
Pada akhirnya, Manchester City berhasil menjadi juara dengan jumlah poin 89, sama dengan Manchester United dan menjadikan musim 2011/2012 sebagai title race terbaik sepanjang masa Liga Inggris.
3. Joaquim Maria Puyal, Barcelona vs Getafe, 2007
“Messi, Messi, Messi, Messi, Messi. Messi. Messi. Immens Messi. Encara Messi, encara Messi, encara Messi, encara Messi, encara Messi. Goal. Goal. Goal. Goal. Goal. Goal. Goal. Goal. Goal.”
Gol ini menjadi salah satu gol terbaik sepanjang sejarah Liga Spanyol. Lionel Messi yang pada saat itu masih berusia 19 tahun berhasil mencetak gol solo run dari tengah lapangan. Joaquim Maria Puyal, komentator pada pertandingan tersebut, terdengar sangat bersemangat hingga menyebut nama Messi berkali-kali. Bahkan, dia menyisipkan ibu kota Turki dalam komentarnya tersebut, yakni Encara atau Ankara.
4. Bill Leslie, Watford vs Leicester, 2013
“Now here come Watford.. Forestieri.. Here’s Hogg! DEENEY!!! Do not scratch your eyes.. you are really seeing the most incredible finish here!!”
Pertandingan seru ini terjadi di babak semifinal Play-off Championship Division, kasta kedua persepakbolaan Inggris. Kala itu Watford harus memenangkan laga ini untuk lolos ke babak final karena sebelumnya mereka kalah 0-1 atas Leicester di leg 1.
Pada saat injury time babak kedua leg 2, Watford yang sudah unggul 2-1 dihadapkan pada situasi sulit. Mereka mendapat hukuman penalti setelah melanggar pemain Leicester di kotak terlarang. Namun, bak sebuah keajaiban, penalti tersebut mampu digagalkan oleh kiper Manuel Almunia. Dalam sekejap, Watford langsung melakukan serangan balik cepat melalui sisi kiri pertahanan Leicester.
Dengan penuh kejutan, Watford justru mencetak gol penentu kelolosan timnya melalui Troy Deeney. Bill Leslie, komentator pertandingan tersebut, terkagum-kagum dengan apa yang terjadi saat itu. Dia sangat bersemangat ketika menyebut nama Deeney. Hal ini membuat komentar tersebut menjadi salah satu yang paling ikonik di sejarah pertandingan sepak bola.
5. Peter Drury, Afrika Selatan vs Meksiko, 2010
“It’s Tshabalala! Goal! Bafana, Bafana! Goal for South Africa! Goal for all Africa!”
Kualitas diksi dari Peter Drury sebagai komentator sepak bola tidak diragukan lagi. Pembawaannya yang menyenangkan dan puitis sering kali menyihir para penonton pertandingan sepak bola. Kemampuan inilah yang dia tunjukkan pada pertandingan pembuka Piala Dunia 2010.
Ketika itu, Siphiwe Tshabalala melancarkan tendangan keras ke pojok atas gawang Meksiko. Ini menjadi gol pertama dalam pagelaran Piala Dunia 2010. Gol ini makin terlihat istimewa karena menampilkan selebrasi dansa unik dari pemain Afrika Selatan dan diiringi komentar puitis nan heboh dari seorang Peter Drury.