TUBAN, Tugujatim.id – Prestasi membanggakan ditorehkan 74 siswa Tuban di tingkat SMA yang terpilih menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) untuk upacara HUT RI Ke-77. Mereka merupakan pelajar yang lolos dalam serangkaian tes.
Kabid Kepemudaan dan Olahraga Disbudporapar Tuban Arman Mitra mengatakan, siswa Tuban yang jadi anggota Paskibraka akan menjalani pendidikan dan karantina dengan pengawasan dari disbudporapar dan pelatih selama 14 hari. Selama karantina, mereka digembleng fisik, pendalaman materi baris-berbaris, dan wawasan kebangsaan.
Untuk pembagian regu saat upacara bendera didasarkan penilaian selama menjalani diklat.
“Tim pelatih yang berhak menentukan siapa saja yang akan menjadi tim 8, tim 45, dan tim 17,” terangnya Kamis (04/08/2022).
Arman menambahkan, proses seleksi dilakukan mulai dari tingkat kecamatan yang terbagi dalam 4 regional. Yaitu, Jatirogo, Montong, Rengel, dan Tuban. Dari 20 kecamatan didapatkan kurang lebih 130 siswa yang selanjutnya terseleksi menjadi 76 siswa.
“Dua siswa lolos di tingkat provinsi, salah satunya menjadi cadangan nasional,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky memberikan motivasi kepada para Paskibraka yang terpilih. Dia mengatakan, menjadi anggota Paskibraka menjadi sebuah kebanggaan yang penuh tanggung jawab. Banyak anak yang ingin di posisi ini, tapi hanya beberapa yang lolos di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional.
“Laksanakan setiap tugas dengan penuh kebanggaan dan tanggung jawab,” ungkapnya.
Diklat yang akan dilalui Paskibraka, Mas Lindra, sapaan akrabnya, melanjutkan, merupakan kawah candradimuka yang akan membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku tiap anggotanya. Karena itu, anggota Paskibraka harus mematuhi instruksi dari pelatih.

Selain mendapat bekal latihan fisik, juga diajarkan tentang kebhinekaan, keragaman, dan kemajemukan dari anggota yang memiliki perbedaan latar belakang sosial dan budaya.
“Harus mampu menekan egoisme agar dapat menyatu dan bekerja sama,” sambungnya.
Mantan Anggota DPRD Provinsi Jatim ini menyatakan, anggota Paskibraka tidak hanya bertugas saat upacara bendera maupun kegiatan upacara kenegaraan lainnya. Dia mengatakan, mereka juga dituntut menjadi sosok yang teladan di lingkungan masing-masing.
Anggota Paskibraka harus memiliki kepekaan sosial dan lingkungannya. Nilai-nilai positif yang diajarkan selama pelatihan hendaknya dapat selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mas Lindra menyampaikan terima kasih kepada disbudporapar, tim seleksi, dan jajaran pelatih Paskibraka. Selain materi baris-berbaris dan wawasan kebangsaan, disbudporapar dan pelatih diminta agar mampu meningkatkan sisi religius setiap anggota.
“Salah satunya dengan memberikan bimbingan rohani agar terbentuk akhlak dan budi pekerti yang luhur,” ujarnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim