LUMAJANG, Tugujatim.id – Erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021), menyisakan duka mendalam bagi keluarga para korban terdampak. Sampai sejauh ini, masih ada 29 orang yang masih belum ditemukan. Sebagian besar korban disebabkan guguran awan panas ini tengah bekerja menambang pasir di tengah sungai aliran lahar.
Salah seorang selamat bernama Joko Slamet (43), warga Dusun Sumbersari Umbulan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Malang menceritkana melihat orang terjebak dalam aliran lahar.
Saat mengetahui ada erupsi susulan ketiga, Joko dan istrinya bersama warga lainnya kalang kabut berusaha menyelamatkan diri. Di tengah perjalanan tersebut, dia sempat melihat ke arah aliran lahar yang sudah menggenangi Curah Kobokan di sisi barat dusunnya. Samar-samar di kejauhan dia melihat sekira 8 orang sedang terjebak di tengah sungai aliran lahar.
”Waktu itu pas kejadian lahar masih belum tinggi. Tapi mereka terjebak di kayak gunungan tanah di tengah sungai. Jadi gak bisa lari kemana-mana,” kisah dia ditemui reporter, Selasa (7/12/2021).
Bahkan dia juga sempat mendokumentasikan kedelapan orang yang terjebak ini. Namun saat ditanya perihal dokumentasinya, dirinya tidak menemukan file tersebut.
”Kok sudah ilang ya,” ujar Joko.
Joko menambahkan jika waktu kejadian itu semua warga tidak ada yang menyangka akan terjadi erupsi. Mereka juga tidak mendengar adanya tanda-tanda yang biasanya mereka jumpai.
”Tiba-tiba udah datang aja itu lahar. Kami kira kecil dan lewat ke sungai saja. Tapi pas erupsi susulan ketiga itu kok besar. Malah naik ke desa sini,” kisah dia.
Dusun Sumbersari di Desa Supiturang memang jadi wilayah paling terdampak parah akibat erupsi ini. Diperkirakan ada sekitar 40-an lebih rumah di sana tertimbun endapan material vulkanik. Bahkan tak sedikit yang porak poranda.
Dari hasil asesmen sementara BPBD Lumajang per Selasa (7/12/2021) siang, korban jiwa ditemukan meninggal dunia bertambah 29 jiwa, luka berat 69 jiwa dan luka ringan 100 jiwa.
Tim SAR BPBD Jawa Timur dan BPBD Lumajang bersama relawan tetap melakukan pencarian korban hilang. Namun hasil pencarian masih nihil. Mereka terkendala endapan material vulkanik di medan lokasi yang masih panas.
Pencarian korban disebar di 3 titik berbeda antara lain di SRU 1 Desa Kajar Kuning dan Curah Kobokan, SRU 2 di Tambang Pasir H. Satuhan dan SRU 3 di Desa Kebondeli dan Kampung Renteng.