Hama Patek Menyerang, Petani Cabai di Tuban Terpaksa Panen Lebih Awal

Redaksi

News

Jutik, Psalah satu petani cabai asal Tuban yang terpaksa memanen cabai lebih awal karena tanaman cabainya diserang hama patek. (Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)
Jutik, salah satu petani cabai asal Tuban yang terpaksa memanen cabai lebih awal karena tanaman cabainya diserang hama patek. (Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)

TUBAN, Tugujatim.id – Sejumlah petani cabai di Desa Boto, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban terpaksa belum bisa mengoptimalkan hasil panennya di saat harga komoditas ini melambung tinggi.

Selain akibat tingginya curah hujan, serangan hama patek juga membuat para petani terpaksa untuk memanen lebih awal hasil pertaniannya tersebut.

Untuk diketahui, patek adalah hama berupa penyakit tanaman akibat dari adanya spora atau penjamuran di mana biasanya banyak menyerang tanaman cabai.

Jutik (52) salah satu petani setempat saat dikonfirmasi di ladangnya menyebutkan, kondisi sudah terjadi beberapa bulan terakhir. Hasil panen yang biasanya ia peroleh pada keadaan normal, sekali panen mencapai 30 kilogram per seperempat hektarenya. Kini, ia mengaku hanya kurang dari dua sampai tiga kilogram saja.

“Biasa tiga sampai empat kali panen. Lah saya tanam dulu pada Juni 2020,” kata Jutik kepada awak media, Jumat (5/3/2021).

Jutik menambahkan, daun tanaman cabai yang terserang hama patek banyak layu dan membuat buah cabai tidak akan bisa berwarna merah. Ia menyatakan, jika dibiarkan, lama-kelamaanm cabai yang seharusnya nanti siap panen juga akan layu dan busuk.

Pihaknya mengaku jika hasil panen seadanya itu ia jual ke Pasar Baru Tuban. Harga cabai yang masih hijau dijual dengan banderol Rp 30 ribu per kilogram, sedangkan jika sudah berwarna merah Rp 120 ribu per kilogram. Namun, untuk harga hari ini, ia menyatakan di kisaran hanya Rp 50 ribu per kilogram.

“Kalau campuran seperti ini (perpaduan buah cabai merah dan hijau dijadikan satu, red) Rp 50 ribu saja,” kata Jutik.

Pihaknya hanya bisa pasrah. Seharusnya bisa menikmati hasil jerih payah selama menanam pohon, kini malah terkena penyakit.

“Bagaimna lagi, ya disyukuri saja mas,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tuban, Agus Wijaya sudah melakukan mengupayakan untuk menstabilkan harga cabai. Salah satunya dengan mencari pasokan baru agar harga bahan pokok bisa normal.

“Kami sedang mencari pasokan dan menambah suplai di pasar,“ kata Agus.

Sedangkan untuk penambahan pasokan didatangkan dari daerah mana, mantan Kabag Humas Pemkab Tuban, ini belum bisa menjawab banyak terkait hal itu. (Mochamad Abdurrochim/gg)

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...