SIDOARJO, Tugujatim.id – Puncak resepsi hari lahir (harlah) Satu Abad Nahdatul Ulama (NU) resmi dibuka di GOR Delta Sidoarjo, Jawa Timur, pada Selasa (7/2/2023) pagi.
Puncak peringatan 100 tahun berdirinya NU ini dihadiri langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo dan Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin. Hadir pula Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri dan mantan Wakil Presiden ke-11 dan ke-13 RI, Jusuf Kalla.
Nampak pula tokoh-tokoh ulama NU, jajaran Rais Aam dan pengurus PBNU, jajaran kabinet kementrian, serta perwakilan duta besar dari berbagai negara.

Rangkaian resepsi harlah Satu Abad NU itu dibuka oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf.
Dalam sambutannya, Gus Yahya, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa NU bisa mencapai usia yang ke satu abad ini merupakan berkah dari tirakat para wali, kiai, dan seluruh warga Nahdliyin. Di mana para wali, kiai, dan seluruh pecinta NU tidak berhenti meyakini bahwa berkah NU adalah bekal masa depan yang lebih mulia. Serta tidak berhenti meyakini bahwa Indonesia dilimpahi ridho Allah dan diberkahi untuk jadi titik tolak perkembangan umat manusia yang lebih mulia.
“Tirakat satu abad ini menjelma besar jadi barokah, tirakat satu abad mendigdayakan Nahdlatul Ulama,” ujar Gus Yahya, dilansir dari YouTube NU Online.
Gus Yahya menyebut NU mulai hari ini sudah melangkah memasuki abad yang kedua. Sudah sepatutnya seluruh warga Nahdliyin untuk bersyukur kepada Ilahi dengan melakukan tabarruk atau usaha untuk mencari barakah Allah SWT.
Gus Yahya mengajak umat untuk bertabarruk sekuat tenaga melalui bekerja lebih keras, bekerja lebih cerdas, dan bekerja dengan sepenuh ikhlas demi kemajuan NU.
“Banser, Fatayat, Muslimat, banom-banom, kader-kader, seluruh pecinta NU, selamat datang di abad kedua Nahdatul Ulama. Mari kita bersyukur dan bertabarruk dengan hikmah sekuat tenaga untuk dapat bagian barokah raksasa ini bagi diri kita masing-masing,” ajaknya.
Rais Aam PBNU, KH Miftahul Akhyar berharap di abad kedua ini NU bisa menjadi organisasi yang lebih baik, lebih tertata sistemnya, dan menjadi organisasi yang munadhom atau organisasi yang kompak dalam satu komando.
“Untuk itu tinggalkan semua hal sifatnya ikut-ikutan, tunjukkan, tegaskan prinsip kepribadianmu, mentalitasmu, semangatmu. Manakali ada orang lain melakukan kebaikan kamu juga jangan ketinggalan,” pungkasnya.
Peringatan puncak harlah Satu Abad NU itu mengusung tema “Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru”. Rangkaian peringatan 100 tahun berdirinya NU ini digelar selama 24 jam non stop di GOR Delta Sidoarjo, pada Selasa (7/2/2023).