Tugujatim.id – Media sosial (medsos) tengah ramai dengan kabar duka meninggalnya mubalig Muhammad Ramdhan Efendi atau dikenal dengan nama Anton Medan, mantan Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Senin sore (15/03/2021).
Kabar tersebut dibenarkan oleh Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI) Ipong Hembiring Putra.
“Iya benar (meninggal dunia) karena stroke dan diabetes,” ujar Ipong dikutip dari Kompas.
Selama ini Anton Medan dikenal sebagai mantan preman di Indonesia. Pria kelahiran Tebing Tinggi, Sumatera Utara, ini pernah menjadi perampok dan bandar judi hingga bolak-balik masuk penjara. Dia telah bergelut dengan dunia kejahatan sejak usianya masih 12 tahun.
Anton pernah mengaku dirinya semula merupakan penganut agama Buddha, lalu beralih ke agama Kristen, hingga akhirnya dia menjadi mualaf sejak 1992.
Anton yang lahir pada 10 Oktober 1957 dengan nama Tan Hok Liang ini setelah masuk Islam mengubah namanya menjadi Muhammad Ramdhan Efendi dan telah menjadi ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) sejak 2012.
Cerita Pendirian Masjid
Selama menjalani aktivitas dakwah, Anton mendirikan masjid yang diberi nama Jami’ Tan Hok Liang yang terletak di areal Pondok Pesantren At-Ta’ibin, Pondok Rajeg, Cibinong, pada 2022.
Tujuan utamanya dalam membangun pondok pesantren ini adalah untuk para mualaf Tionghoa dan mantan narapidana yang ingin belajar agama.
Dilansir dari tribunnews, sebagaimana diberitakan sebelumnya, Anton Medan sudah menyiapkan liang lahat untuk dirinya jika kelak meninggal dunia. Kuburan tersebut memiliki kedalaman sekitar 160 sentimeter dan panjang 2 meter.
Liang lahat tersebut berada di Pondok Pesantren At-Ta’ibin di Kampung Bulak Rata, RT 2/8, Kelurahan Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
“Yang dibangun pertama Bapak (Anton Medan) kuburannya dulu, terus dilanjutin membangun pondok pesantren,” ujar pengurus Pondok Pesantren At-Ta’ibin Deny Chunk.
Pondok pesantren itu akan menjadi tempat peristirahatan terakhir pria yang kini menginjak usia 63 tahun itu. Lokasi yang nantinya menjadi tempat pemakaman Anton berada tepat di sebelah kanan Masjid Tan Hok Liang yang didesain dengan gaya bangunan Tionghoa. (Mila Arinda/ln)