MOJOKERTO, Tugujatim.id – Permainan anak-anak di kawasan Taman Benteng Pancasila Mojokerto, Jawa Timur, bisa menjadi salah satu alternatif di salah satu kota paling mungil di Jawa Timur itu.
Sebagaimana yang terlihat Selasa (11/4/2023), sekitar pukul 15.10 WIB, tampak Hadi, warga asal Candi, Sidoarjo yang kebetulan selesai berbelanja di Sunrise Mall, mampir ke Taman Benteng Pancasila.
Dia bersama istri dan anaknya, Chelsea nampak menikmati arena taman bermain anak di pojok timur utara Taman Benteng. “Kami kebetulan mampir ke sini (Taman Benteng Pancasila) karena habis belanja. Sekalian anak kami juga pengen main,” ucap Hadi.

Hadi mendampingi Chelsea bermain ayunan dan perosotan. Kurang lebih satu jam lamanya, Chelsea bermain di arena itu lalu mengajak Hadi untuk pulang.
Jelang malam hari, Alfi datang bersama anaknya. Warga asal Sidoharjo, Gedeg, Mojokerto itu memilih mengunjungi arena taman bermain di Taman Benteng karena cukup sepi daripada arena bermain anak di Alun-alun Mojokerto. “Letaknya arena bermain kan cukup masuk ke dalam. Jadinya agak sepi daripada di alun-alun,” ucapnya.
Dari pantauan Tugu Jatim, selepas Magrib menjadi waktu paling ramai bagi arena bermain anak itu. Secara bergantian, tampak tiga hingga empat anak memainkan permainan yang tersedia. Namun, arena bermain anak sebelah barat utara nampak sedikit lebih ramai daripada sebelah timur utara karena lampu penerangan yang menyala normal dan ramai pedagang.

Sudah Digunakan Setahun Tapi Belum Dibayar
Ada rumor bahwa taman bermain tersebut dibangun oleh pengusaha asal Kota Malang, Jawa Timur, bernama Arie Aripin. Usut punya usut juga, ternyata taman bermain itu belum dibayar meski sudah terpasang dan digunakan selama kurang lebih satu tahun belakangan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Arie Aripin. “Saya ingat betul area permainan itu kami pasang waktu Ramadan tahun lalu, jadi sudah persis satu tahun,” kata Arie Aripin, di rumahnya, di daerah Sawojajar, Kota Malang.
Dia bercerita, saat itu dia melihat Kota Mojokerto belum mempunyai taman bermain yang berkelas internasional. Ketika itu, pihaknya bertemu dengan Supriyadi, suami dari Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari atau Neng Ita.
“Waktu itu kami diminta mendesain dan memasang taman yang aman, waktu itu komitmennya pak Supri (Supriyadi) akan dibayarkan oleh CSR (Corporate Social Responsibility) Indomaret atau Alfamart,” katanya.
Hanya saja, hingga sekarang, CSR dari dua perusahaan itu tak kunjung cair. “Dan saling lempar melempar, dan kita tidak diberi akses ke CSR yang mau bayar itu,” imbuhnya.
Dia berharap dana yang dia keluarkan, yakni Rp400 juta segera dibayarkan. “Sebenarnya saya bisa mencopot taman bermain itu, tapi kan kasihan, karena itu fasilitas anak-anak,” pungkasnya.