BOJONEGORO, Tugujatim.id – Vaksinasi di Bojonegoro pada bulan Ramadhan masih akan terus dilaksanakan. Namun untuk waktu pelaksanaannya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro masih akan melihat antusias dari masyarakat dalam mengikuti vaksinasi.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro Dr Whenny Dyah Prajanti mengungkapkan, pelaksanaan vaksinasi di bulan Ramadhan masih akan terus digencarkan bagi masyarakat. Apalagi Majelis Ulama Indonesia (MUI) wilayah Bojonegoro juga sudah mengeluarkan fatwa bahwa pelaksanaan vaksinasi tidak membatalkan puasa.
“Masih dilakukan seperti biasa di fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di Bojonegoro,” ujarnya Rabu (31/03/2021).
Also Read
Sementara itu, mengenai apakah pelaksanaan vaksinasi saat Ramadhan akan dilakukan pada malam hari, Dr Whenny juga masih melihat efektivitas waktu vaksinasi itu sendiri, pihaknya akan melakukan percobaan vaksinasi di pagi hari untuk melihat antusias dari masyarakat.
“Kalau pelaksanaan pagi hari tidak efektif, maka akan dilaksanakan malam hari,” katanya dalam acara kajian fatwa MUI tentang vaksin Covid-19 di Hotel MCM Bojonegoro.
Pihaknya juga mempertimbangkan jika dilakukan vaksinasi malam hari dikhawatirkan banyak masyarakat yang tidak datang. Selain itu, juga mempertimbangkan tenaga kesehatan yang bertugas.
“Jika malam hari di bulan Ramadhan itu kan menjadi ajang masyarakat beribadah. Selain itu, tenaga kesehatan juga perlu istirahat karena siang tentunya sudah penuh dengan kegiatan. Jadi, kami juga mempertimbangkan hal tersebut,” jelas Dr Whenny.
Sebagai tambahan informasi, dari Januari-akhir Maret 2021, ada 46.315 dosis vaksin sinovac yang telah disuntikkan ke 26.475 masyarakat Bojonegoro, sedangkan ada sebagian masyarakat yang masih dalam proses penyuntikan dosis kedua.
Sementara itu, Dr Whenny juga mengimbau dan berpesan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan 3M karena meski sudah disuntik vaksin tetap memungkinkan untuk tertular Covid-19 dengan gejala ringan atau bahkan tidak bergejala.
“Yang berbahaya adalah dapat menularkan kepada masyarakat yang belum tervaksin,” ujarnya. (Mila Arinda/ln)