PASURUAN, Tugujatim.id – Sejumlah nelayan Pasuruan disinyalir masih mencari ikan menggunakan bahan peledak maupun alat terlarang lain. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Pasuruan Abdul Mujib Imron dalam acara pembinaan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) pesisir laut di Pendapa Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Senin (22/05/2023).
Gus Mujib menyatakan, bahan dan alat terlarang untuk menangkap ikan dilakukan oleh oknum nelayan Pasuruan secara sembunyi-sembunyi.
“Sekalipun tidak banyak, masih ada yang sembunyi-sembunyi,” ujar Gus Mujib.

Gus Mujib menyayangkan, tindakan para nelayan yang menangkap ikan dengan cara yang salah tersebut. Sebab, penggunaan bahan peledak maupun perangkap seperti pukat hela, pukat tarik, bahkan menggunakan racun kimia dan setrum bisa merusak ekosistem laut.
“Kalau itu selain merusak lingkungan juga bisa dikenakan pidana,” ungkapnya.
Gus Mujib menyatakan, petugas dinas perikanan sudah berkali-kali sosialisasi dan pembinaan langsung pada para nelayan Pasuruan. Namun, hal tersebut juga perlu peran dan dukungan masyarakat sekitar. Terutama para pokmaswas pesisir laut yang bisa mengawasi sekaligus mengingatkan para nelayan akan bahaya bahan peledak dan alat-alat terlarang lainnya.
“Banyak cara yang bisa dipakai, salah satunya dengan kemajuan IT. Terpenting, bagaimana membangun kesadaran untuk menjaga kelestarian laut dan pantai. Kalau dirusak terus menerus malah akan habis,” ujarnya.