SURABAYA, Tugujatim.id – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menghadiri agenda Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya dalam rangka pemilihan Adiyasa Teladan Kota Surabaya tahun 2021. Eri menegaskan bahwa sopir yang memenangkan Adiyasa Teladan bakal memperoleh pendapatan bulanan setara upah minimum kota/kabupaten (UMK) Surabaya.
“Yang teladan dapat UMK, jadi yang menang pendapatannya berapa, nanti bisa ditambah sama Pemkot Surabaya agar setara UMK Surabaya. Saya berharap cara pemikirannya muda terus,” terang Eri di Terminal Intermoda Joyoboyo lantai 2, Rabu siang (07/04/2021).
Eri juga menyampaikan salah satu penyebab dari “kemacetan” atau kendala yang dihadapi sopir, yakni sepinya penumpang moda transportasi umum. Eri menjelaskan, jadi perlu diberi penghargaan bagi sopir yang memenangkan Adiyasa Teladan.
“Kalau sopir di Surabaya lancar, gak akan macet. Kenapa macet? Karena angel golek penumpang. Seluruh sopir di Surabaya siapa yang punya KTP? Insya Allah, mungkin bisa dipekerjakan di sana, diambil yang teladan,” imbuhnya.
Selain itu, Eri memiliki rencana untuk memberi tunjangan pada sopir, seperti yang dilakukan pada nelayan tempo waktu. Hal itu, Eri menjelaskan, membuat dirinya menghentikan dulu segala proyek pembangunan demi mensejahterakan warga Surabaya.
“Insya Allah, kalau warga Surabaya adalah tanggung jawab saya sebagai wali kota. Teman-teman dapat tunjangan seperti nelayan kemarin, yang proyek lain saya berhentikan dulu demi Panjenengan semua agar sampai UMK,” jelasnya.
Karena Eri yakin legislatif dan eksekutif di Kota Surabaya memiliki cara berpikir yang sama, yakni ingin membahagiakan dan mensejahterakan warga Surabaya. Eri berharap, bisa menunjukkan bahwa warga Surabaya gotong royong dalam pekerjaan dan kesejahteraan.
“Kami harus bisa jadi teladan untuk keluarga, warga kita, terlebih di Kota Surabaya. Untuk sopir yang KTP Surabaya bisa jadi contoh teladan dan bisa menjadi yang terbaik di Kota Surabaya (bahkan di Jawa Timur, red),” bebernya.
Eri mengatakan, sopir merupakan pekerjaan mulia, tanpa adanya peran mereka, warga Surabaya tidak bisa memiliki akses ke berbagai sudut kota dengan mudah. Hal itu membuat kebahagiaan warga Surabaya, Eri menjelaskan, juga ditentukan oleh para sopir tersebut.
“Driver bukan berarti pekerjaan yang tidak mulia, tanpa driver tidak ada orang yang bisa ke mana-mana. Karena ini untuk kebahagiaan warga Surabaya, ketika jadi juara insya Allah ada bonusnya,” ucapnya.
“Saya titipkan Kota Surabaya pada Panjenengan semua buat nyaman warga Surabaya dengan transportasi yang ada sekarang,” ujar Eri Cahyadi sembari meresmikan agenda Adiyasa Teladan tahun 2021.