MOJOKERTO, Tugujatim.id – Sebagai salah satu rangkaian dalam ibadah haji, lokasi miqat perlu diketahui oleh jamaah haji sebelum berangkat menuju Tanah Suci. Tuntunan dalam Islam membagi miqat menjadi dua, yaitu miqat zamani (batasan waktu memulai memakai baju ihram) dan miqat makani (batasan tempat memakai pakaian ihram). Lalu bagaimana dengan miqat untuk jamaah haji Kabupaten Mojokerto yang akan berangkat haji tahun ini?
Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kabupaten Mojokerto Zainut Tamam mengatakan untuk jamaah haji asal Kabupaten Mojokerto, miqat kemungkinan ada dua, yaitu ketika pesawat yang ditumpangi oleh jamaah haji sejajar dengan Yalamlam atau ketika jamaah sudah mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.
“Miqatnya kemungkinan ada dua, bisa di pesawat terbang saat posisinya sejajar dengan Yalamlam atau ketika mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah,” kata Tamam saat dikonfirmasi Tugu Jatim, Senin (29/05/2023).
Meski demikian, empat kloter asal Bumi Majapahit ini nantinya sudah memakai pakaian ihram saat akan memasuki aula di Asrama Haji Sukolilo Surabaya sebelum pemberangkatan menuju Bandara Juanda.
“Jamaah saat menuju aula untuk siap-siap menuju Juanda itu sudah pakai baju ihram,” imbuh Tamam.
Rencananya, jamaah haji Kabupaten Mojokerto nanti berada di asrama pemondokan selama satu hari satu malam. Lantas, mereka menuju aula asrama pemondokan untuk menerima paspor sekaligus berangkat menuju Juanda, jamaah haji sudah mengenakan pakaian ihram.
Kemudian, gelombang pertama pemberangkatan haji sendiri dimulai sejak 24 Mei-7 Juni. Sedangkan sebagai daerah penyangga, Kabupaten Mojokerto masuk pemberangkatan gelombang kedua yang dimulai pada 8 Juni-22 Juni 2023.
“Masuk gelombang kedua untuk wilayah Mojokerto karena sebagai penyangga,” terang Tamam.
Namun, ada pula sekitar lima jamaah haji Kabupaten Mojokerto yang berangkat lebih dulu dan ikut kloter lain karena yang bersangkutan mengaku sudah siap.
“Untuk detailnya, kami kabari lebih lanjut,” ujar Tamam.