SURABAYA, Tugujatim.id – Ketua PPIH Embarkasi Surabaya Husnul Maram telah memberangkatkan 25 kloter hingga Sabtu (03/06/2023). Namun, saat ini tercatat lima jamaah haji Embarkasi Surabaya dan dua petugas pendamping yang tertunda berangkat ke Makkah.
Ketua PPIH Embarkasi Surabaya Husnul Maram mengatakan, saat ini lima jamaah yang tertunda keberangkatannya karena sakit. Yaitu jamaah kloter 19 Tuban karena stroke, jamaah kloter 21 Bojonegoro karena stroke, jamaah kloter 23 Bojonegoro karena paru dan liver, jamaah kloter 24 Lamongan karena dimensia, dan jamaah kloter 25 Lamongan karena terkena anemia.
Untuk petugas pendamping yang ikut tertunda keberangkatannya yakni dari istri jamaah kloter 23 Bojonegoro dan istri jamaah kloter 25 Lamongan.
“Untuk jamaah yang masih tertunda keberangkatannya, semoga lekas sembuh dan optimis bisa segera sembuh sehingga bisa kami berangkatkan,” kata Husnul Maram.
Sementara itu, untuk jamaah yang meninggal di Madinah hingga kini tercatat menjadi empat orang.
Yakni, jamaah kloter 9 asal Gresik, 54, karena sakit jantung; jamaah kloter 1 asal Bangkalan, 90, karena stroke; jamaah kloter 2 asal Kota Madiun, 65, karena jantung; dan jamaah kloter 2 asal Bangkalan, 91, karena jantung.
“Hingga kloter 25, total yang sudah diberangkatkan untuk lansia ada 2.992 jamaah. Rinciannya, 1.546 pria dan 1.446 perempuan. Untuk seluruhnya, yang paling banyak lansianya ada di kloter 6 berjumlah 183 orang dan yang paling sedikit ada di kloter 9 sebanyak 78 orang,” ucap Maram.
Sementara itu, seluruh total jamaah haji Embarkasi Surabaya yang diberangkatkan yakni 11.066 orang dan 125 petugas atau sekitar 30 persen.
Pada saat pengecekan koper, petugas Embarkasi Surabaya juga telah menyita sejumlah barang di tas bagasi yang dibawa oleh jamaah. Barang-barang tersebut disita karena dilarang dan melebihi kapasitas. Mulai dari gunting, gunting kuku, pisau, cobek, palu, paku, silet, cairan gel, cairan erosol 100 ml, madu, body lotion, parfum, hingga powerbank.