MALANG, Tugujatim.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang memutakhirkan data terbaru soal dampak kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan 6,1 Magnitudo yang berpusat di barat daya Kabupaten Malang Sabtu (10/04/2021). Total, ada 3 unit bangunan di Kota Malang yang ikut terdampak akibat gempa ini.
Informasi yang dihimpun BPBD Kota Malang, dilaporkan 3 unit bangunan yang terdampak ini, yakni bangunan rusunawa II, Buring, Kecamatan Kedungkandang; 1 unit rumah milik warga di Jalan Raya Bandulan; dan 1 unit rumah lagi retak di Jalan Bandulan Baru.
Analisis Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan Subbagian Penyusunan Program Sekretariat BPBD Kota Malang Cornelia Selvyana Ayoe mengatakan, rumah ketiga yang terdampak ini rusak parah pada bagian dinding atas penyangga atap rumah.
“Ada 1 lagi unit rumah yang terdampak. Rusak di dinding bagian atas yang menyangga atap rumah. Tapi, memang sebelumnya, dinding penyangga atap rumah sedang dibangun bertahap,” terang Selvy saat dihubungi.
Lebih lanjut, petugas BPBD Kota Malang dibantu tim relawan telah melakukan assessment (pendataan) dan bantuan penanganan. BPBD juga tidak mencatat adanya korban jiwa dalam kejadian ini.
“Nihil korban jiwa,” katanya.
Menurut data BPBD Provinsi Jatim, dampak kerusakan akibat gempa ini juga terjadi di 9 kota/kabupaten di Jatim. Mulai Malang Raya, Lumajang, Kediri, Trenggalek, hingga Blitar.
Gempa bumi juga dirasakan di beberapa wilayah Jawa Timur, mulai dari skala III-IV MMI. Diimbau agar warga tidak panik. Namun, mereka harus tetap waspada jika ada potensi gempa susulan.
Terpisah, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Malang Mamuri menegaskan, gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Dia mengatakan, pusat gempa berada di barat daya Kabupaten Malang. Gempa ini juga dirasakan di sejumlah daerah Jatim hingga Surabaya.
“Gempanya tergolong kuat, tapi bagaimanapun kami imbau masyarakat tetap tenang. Sampai saat ini, belum ada info kerusakan,” terang dia saat dihubungi awak media.
Mamuri menambahkan, gempa bumi disebabkan aktivitas zona subduksi di mana adanya pergeseran antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
“Lempeng Indo-Australia menyusut ke Lempeng Eurasia. Tapi, dari analisis kami sejauh ini tidak ada potensi gempa susulan,” ujarnya.