PASURUAN, Tugujatim.id – Terduga maling motor dihajar massa di Pasar Winongan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu dini hari (15/07/2023). Dalam video amatir warga, terlihat pria diduga maling tersebut dikerubungi warga sekitar.
Dia dihajar, dipukuli, hingga ditendang oleh puluhan warga di depan Pasar Winongan. Wajah pria diduga maling motor tersebut babak belur, tubuhnya pun penuh luka.
Kapolsek Winongan AKP Rudi Santosa mengatakan, insiden pencurian sepeda motor tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Mulanya korban Sulfia, 48, warga Desa Sruwi, Kecamatan Winongan, ini berbelanja di Pasar Winongan.

“Korban saat itu mau kulakan ke pasar, motornya diparkir di depan,” ujar Rudi.
Ketika ditinggal ke dalam pasar, seorang pria mencurigakan mendekati motor matik korban. Belum sempat menjebol kunci kontak Honda Vario bernopol N 5014 TAY, terduga pelaku sudah ketahuan warga.
Menurut Rudi, terduga pelaku maling motor bernama Eko, pria asal Probolinggo.
“Pelaku bawa kunci T dan terjatuh, lalu ditemukan warga,” ungkapnya.

Alhasil, pria asal Probolinggo ini pun jadi bulan-bulanan warga yang emosi. Dia dihajar puluhan warga hingga babak belur.
Petugas Polsek Winongan pun segera mendatangi TKP dan mengamankan terduga pelaku. Beberapa barang bukti seperti motor dan kunci T yang diduga milik pelaku juga sudah dibawa ke kantor polisi.
“Karena ketahuan, akhirnya sempat dihajar massa tadi,” jelasnya.
Hingga saat ini polisi masih menyelidiki terkait kasus percobaan pencurian motor tersebut. Eko ditahan dan dimintai keterangan di Polsek Winongan.
Writer: Laoh Mahfud
Editor: Dwi Lindawati