SURABAYA, Tugujatim.id – Beberapa minggu belakangan, polusi udara mendominasi masalah di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Berbagai partikular yang terkandung di dalam polusi udara sangat berdampak pada kesehatan manusia. Bahaya tersebut tidak hanya menyerang organ pernapasan, tapi juga pada kulit.
Ahli Dermatologi asal Universitas Airlangga (Unair) dr Irmadita Citrashanty mengatakan, kadar Reactive Oxygen Species (ROS) yang tinggi di dalam polusi udara dapat mengakibatkan penuaan dini (skin aging).
“Itu membuat kesehatan atau penampilan pada kulit akan terasa lebih tua, seperti kerutan dan flek hitam sebelum umurnya. Hal ini sudah bisa dilihat bahwa ada tanda-tanda penuaan dini,” katanya.
Baca Juga: 10 Daftar Film Zombie Terbaik, Wajib Kamu Tonton Uji Adrenalin!
Selain itu, bahaya lainnya akan lebih mengkhawatirkan bagi orang yang memiliki riwayat eczema, eksim atau dematitis atopik. Jika kulit sensitif terasa gatal, kemerahan, dan iritasi juga akan lebih berisiko.
“Kalau kulitnya resisten bisa tidak terdampak apa-apa, tapi masih punya risiko yang sama terhadap kanker kulit,” ungkapnya.
Sebetulnya, faktor utama penyebab kanker kulit adalah frekuensi, intensistas, dan radiasi sinar matahari. Namun, adanya kadar ROS yang cukup tinggi maka polusi udara untuk jangka panjang akan berpotensi mengakibatkan kanker kulit.
Meski begitu, Irmadita menjelaskan, dampak polusi udara pada kulit juga tergantung pada perawatan. Karena itu, dia menyarankan agar masyarakat menggunakan tabir surya untuk mencegah efek berlebih.
Selain itu, juga membersihkan wajah selepas aktivitas dari luar harus dilakukan secara rutin dan saksama terlebih untuk kulit berjerawat. Untuk menjaga kesehatan skin barrier dari masalah kemerahan sampai jerawat akibat paparan polusi, cara mengatasinya dengan menggunakan pelembap.
Baca Juga: Hawai Group Ramaikan Edu Fun di Surabaya, Promo Tiket Termurah Akhir Tahun Lho!
“Perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Contoh kalau tipe kulit wajah sensitif dapat melindungi skin barrier dengan menggunakan emolien atau pelembap,” sebut dosen Fakultas Kedokteran (FK) Unair tersebut.
Selanjutnya, peran sunscreen atau tabir surya sangat tinggi untuk mengatasi permasalahan kulit. Untuk melawan intensitas ROS yang berlebih, maka bisa menggunakan skincare atau mengonsumsi makanan tinggi akan antioksidan.
“Masyarakat bisa menggunakan skincare yang ada kandungan vitamin E dan C. Atau bisa mengonsumsi buah-buahan yang kaya antioksidan. Kalau ada bahaya pada kulit, sebaiknya langsung konsultasi ke dokter,” ujarnya.
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati