BOJONEGORO, Tugujatim.id – Apakah Anda bingung melakukan amalan-amalan di bulan Ramadhan ketika haid atau menstruasi? Memang, para perempuan yang sedang haid dilarang melakukan aktivitas ibadah seperti biasanya. Jenis ibadah yang dilarang bagi perempuan yang sedang haid atau nifas, di antaranya salat, puasa, membaca Al-Quran, menyentuh dan membawa mushaf, masuk masjid, thawaf, hingga jima’.
Nah, Bulan Ramadhan merupakan momen melipatgandakan kebaikan. Perempuan yang sedang haid pada bulan Ramadhan masih bisa melakukan amalan-amalan lain untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Simak ya penjelasan dari Tugu Jatim berikut ini:
1. Berzikir
Zikir adalah perbuatan yang dianjurkan untuk siapa saja dan kapan saja. Jenis zikir bisa berupa ucapan tasbih, tahmid, takbir, hauqalah, dan lain-lainnya. Selain itu, Anda juga bisa aktif dalam majelis istighotsah, tahlilan, maupun forum zikir lainnya karena itu termasuk bernilai ibadah.
Also Read
2. Mencari Ilmu
Anda bisa memanfaatkan bulan Ramadhan dengan mencari ilmu, seperti membaca buku atau kitab, bisa juga dengan melalui bimbingan guru, seperti mendatangi majelis-majelis ilmu.
Mencari ilmu dalam Islam sifatnya adalah wajib. Manfaatnya yang sangat besar bagi diri sendiri dan orang lain membuat kegiatan tersebut masuk kategori ibadah.
3. Mendengarkan Lantunan Ayat Suci Al-Quran
Walaupun tidak bisa membaca Al-Quran karena sedang dalam keadaan hadas besar, Anda bisa menggantinya dengan mendengarkan lantunan ayat suci Al-Quran. Dengan tetap mendengar lantunan ayat suci, hati seorang perempuan yang sedang dalam masa haid akan selalu dekat dengan Allah.
4. Berdoa
Doa juga menjadi pilihan ibadah yang mudah dan sangat dianjurkan bagi perempuan yang sedang haid atau nifas. Doa bisa dilafalkan dengan bahasa apa saja, kapan saja, dan oleh siapa saja, termasuk oleh perempuan yang sedang haid atau nifas. Doa mengandung ikhtiar mendekatkan diri kepada Allah.
5. Melakukan Kegiatan Positif
Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak kegiatan positif yang bersifat sosial. Kegiatan sosial tersebut bisa berupa pergaulan secara baik, mendonorkan darah, menanam pohon, memberi makan kaum fakir, memudahkan urusan orang lain, mengajar, menyediakan buka puasa bagi anak-anak jalanan, dan lain-lainnya.
Di bulan suci Ramadhan, ibadah bernuansa sosial itu bisa dalam bentuk menyuguhkan buka puasa meski hanya sebiji kurma. Artinya, aktivitas perempuan haid yang menghidangkan sajian berbuka untuk keluarga itu terhitung ibadah.