BOJONEGORO, Tugujatim.id – Terminal Rajekwesi Bojonegoro dipastikan masih mengoperasikan seluruh armada bus, baik yang beroperasi di dalam maupun luar provinsi, sebelum adanya larangan mudik pada 6-17 Mei 2021.
“Kalau sekarang masih beroperasi, kecuali nanti kalau 6-17 Mei itu baru tidak boleh beroperasi. Sebab, sesuai dengan surat edaran yang sudah diberlakukan,” kata Koordinator Satuan Pelayanan Terminal (Korsapel) Tipe A Rajekwesi Bojonegoro Budi Sugiarto saat ditemui awak media pada Rabu (28/04/2021).

Terminal Rajekwesi yang berada di Jalan Veteran, Jambean, Sukorejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro, ini dapat melayani keberangkatan dari pukul 02.45-18.45 WIB, tapi kedatangan bus dikatakan Budi bisa sampai pukul 23.00-24.00 WIB.
Also Read
Mengenai larangan pengoperasian moda transportasi saat larangan mudik, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan para agen tiket dan sopir bus yang ada di Terminal Rajekwesi untuk tidak melayani penumpang saat 6-17 Mei 2021.

“Bis AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) sudah saya koordinasikan kalau sesuai dengan PM (Peraturan Menteri) dan SE (Surat Edaran) bahwa tanggal 6-17 Mei 2021 sudah tidak boleh beroperasi. Sedangkan untuk bus AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) kami masih menunggu arahan dari pemerintah provinsi,” lanjut pria asal Kauman, Baureno, ini.
“Mereka sudah tak kasih tahu, kalau nekat membawa penumpang, misalkan ada penyekatan dan disuruh putar balik malah jadi susah. Nanti sopir harus mengembalikan lagi uang dari penumpang,” tambahnya.
Sementara menurut pria yang baru menjabat awal Januari 2021 ini, penumpang dari Bojonegoro justru banyak yang memilih untuk mudik sebelum Ramadhan 1442 H karena khawatir adanya penyekatan.
“Kemarin awal mau puasa itu banyak yang mudik ke luar daerah, kebanyakan ke Bandung dan Jakarta,” katanya.