MALANG, Tugujatim.id – Beberapa rumah di Desa Jogomulyan, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, akhirnya telah rampung dibangun setelah terdampak gempa Malang sebulan yang lalu. Namun, rumah-rumah tersebut tak dihuni oleh satu pun warga. Mereka ternyata masih bertahan di tenda-tenda darurat sampai jurnalis tugumalang.id, partner tugujatim.id, mengunjungi pada Jumat (21/05/2021).
Salah satu warga, Iswahyudi, mengatakan, dia belum bisa menghuni rumahnya yang baru karena masih menunggu rumah-rumah yang lain selesai dibangun.

“Belum bisa menempati rumah karena katanya menunggu rumah lainnya yang belum dibangun. Kalau rumah saya sudah selesai sejak bulan 5 (Mei),” ujarnya.
Iswahyudi menceritakan, dirinya mendapatkan info jika bangunan-bangunan lain katanya akan selesai pada 17 Mei 2021. Tapi, kenyataannya hingga saat ini belum ada pembangunan.
“Yang lain katanya selesai tanggal 17 (Mei), tapi ternyata belum (dibangun). Yang lain itu menunggu di Desa Sidodadi, Kampung Pete, di dekat SMP negeri itu, Tretes, dan Galeng Dowo,” ungkapnya.
Perkembangan terbaru, Iswahyudi dan keluarganya baru boleh menempati rumahnya sendiri pada Agustus 2021. Karena itu, hingga kini dia dan keluarganya masih bertahan di tenda-tenda darurat yang berdiri di depan rumah.

“Katanya boleh ditempati Agustus (2021). Jadi, sampai sekarang saya tidur masih di tenda, katanya kalau menaruh perabot boleh, tapi kalau untuk tidur gak boleh,” tuturnya.
Bahkan, Iswahyudi terpaksa berlebaran dan menerima tamu di dalam tenda darurat.
“Kemarin berlebaran ya di tenda, gak boleh open house di rumah, di suruh di tenda semua,” bebernya.
Terakhir, dia juga menceritakan untuk penyaluran bantuan sudah mulai berkurang, sedangkan dirinya belum bisa mulai bekerja.
“Untuk bantuan sendiri sudah mulai jarang ada, saya sendiri masih belum bekerja karena terus bersih-bersih di rumah,” ujarnya.