SURABAYA, Tugujatim.id – Budaya dalam perusahaan memang berdampak penting sekali pada sepak terjang, progresivitas dan kemajuan perusahaan. Di PT Paragon Technology and Innovation, innovation culture tersebut juga dirawat dengan baik. Tak heran, perusahaan yang awalnya hanya memiliki 2 karyawan tersebut, kini telah memiliki 11.000 karyawan dan kini menjadi perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia.
“Kita punya ‘innovation culture’, mau terus menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kita sadar tidak sempurna, tapi punya keinginan untuk menjadi lebih baik,” jelas salah satu petinggi PT Paragon Technology and Innovation, Dwi Suci Candraningsih, dalam gelran acara Tugu Media Goes to Campus secara virtual, Senin (24/05/2021).
Untuk diketahui, Tugu Media Group yang membawahi Tugujatim.id dan Tugumalang.id bekerja sama dengan PT Paragon Technology and Innovation yang merupakan pabrik kosmetik berlabel halal terbesar di Indonesia—meliputi Wardah, Emina, Make Over, Putri dan Kahf membangun program pelatihan jurnalistik dan fotografi bernama ‘Tugu Media Goes to Campus’.
Tugu Media Goes to Campus kali ini digelar di 4 perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Surabaya, seperti Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.
Suci memperkenalkan PT Paragon Technology and Innovation, mulai dari awal merintis di tahun 1986, berbagai tantangan yang dilalui dan perkembangan dari tahun ke tahun hingga menjadi perusahaan yang memiliki 11.000 karyawan per tahun 2021.
“Paragon mulai dari langkah kecil yang kita biasakan, tadinya cuma ‘home industri’ (industri rumahan, red) dengan 2 karyawan, kita menerapkan perbaikan sedikit demi sedikit, akhirnya Paragon bisa jadi seperti sekarang,” tegasnya.
Selain itu, Suci menekankan dalam ‘innovation culture’ itu berisi 5 ‘core value’ Paragon. Seperti ketuhanan (‘faith in god’), kepedulian (‘care’), kerendahan hati (‘humility’), ketangguhan (‘grift’), inovasi (‘innovation’).
“Intinya, Paragon ingin jadi perusahaan yang rahmatan lil alamin, untuk diri sendiri dan alam. Gimana caranya meminimalisasi keburukan yang berdampak pada alam, memproduksi yang lebih baik lagi agar banyak orang yang mendapat manfaatnya,” sambungnya.
Di sisi lain, Paragon juga memberi fokus yang serius pada perkembangan dan pemberdayaan pendidikan. Suci menyebut, Nurhayati Subakat percaya bahwa pendidikan bisa memajukan negara, termasuk untuk kemajuan PT Paragon Technology and Innovation.
“Bu Nur percaya, dengan edukasi yang baik, bisa buat negara ini baik. Kita merasa peran pendidikan sepenting itu, jadi kita akan ikut mengembangkan pendidikan,” tegasnya.
Paragon juga ingin terlibat dalam upaya kebermanfaatan pada masyarakat, tidak hanya tumbuh sendiri, melainkan tumbuh bersama masyarkat di Indonesia.
“Kita tidak ingin tumbuh sendiri di masyarakat, tapi kita ingin tunmbuh bersama masyarakat. Temen-temen semoga bisa juga merasakan. Kita ada banyak kegiatan yang bisa mahasiswa join,” pungkasnya.