Riyayan Nang Kajoetangan, Menikmati Suasana Lebaran di Wisata Heritage Kota Malang

Gigih Mazda

Wisata

Suasana di Wisata Heritage Kajoetangan Kota Malang yang dibalut suasana Lebaran yang dikemas dalam event Riyayan Nang Kajoetangan. (Foto: Novia Anjaswari/Tugu Jatim)
Suasana di Wisata Heritage Kajoetangan Kota Malang yang dibalut suasana Lebaran yang dikemas dalam event Riyayan Nang Kajoetangan. (Foto: Novia Anjaswari/Tugu Jatim)

MALANG, Tugujatim.id – Kota Malang tak hanya menampilkan wajah gemelap nan modern, namun juga wajah klasik nan antik. Wajah antik itu dapat dilihat di Kampoeng Heritage Kajoetangan, yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmad, Kayutangan, Kota Malang. Kampung yang diresmikan menjadi wisata heritage pada April 2018 silam ini sangat cocok bagi anda yang hobi melihat koleksi barang antik.

Siapa yang tak kenal Kayutangan, kawasan yang dulunya merupakan jantung kota pada masa kolonial Belanda. Hal ini dapat dilihat dari sekitar 20-an rumah dengan desain pintu besar dan jendela khas zaman Belanda, pagar rumah lebar yang biasanya difungsikan sebagai dudukan. Kini rumah-rumah tersebut tercatat sebagai warisan budaya.

Nuansa klasik tidak hanya dilihat dari desain dan koleksi perabotannya saja. Di sini terdapat pula makam Mbah Honggo Koesumo. Dikenal sebagai guru spiritual Bupati pertama Malang, R. T. Notodiningrat, beliau juga merupakan seorang keturunan kerajaan Majapahit. Cocok pula bagi anda yang menyukai wisata religi dan spritual.

Potret toko jamu Air Mancur yang berlokasi di tengah-tengah Kampoeng Kajoetangan. (Foto: Novia Anjaswari/Tugu Jatim)
Potret toko jamu Air Mancur yang berlokasi di tengah-tengah Kampoeng Heritage Kajoetangan. (Foto: Novia Anjaswari/Tugu Jatim)

Menjadi favorit wisatawan karena keunikannya, Kampung Kajoetangan ini juga menawarkan keunikan lain yang hanya bisa dinikmati sekali dalam setahun. Sehubungan dengan aroma lebaran yang perlahan mulai memudar, bersamaan pula dengan Hari Peringatan Lingkungan Hidup Sedunia, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampoeng Heritage Kajoetangan menggelar Riyayan Nang Kajoetangan. Acara ini merupakan event tahunan dan menjadi tradisi lebaran bersama seluruh keluarga besar kampung ini, diselenggarakan pada Sabtu, (5/6/2021) kemarin.

Acara riyayan dibungkus dengan beberapa agenda, di antaranya; susur kampung, pengenalan produk Ondebox khas Kampoeng Kajoetangan, wisata kuliner lawas dan penampilan musik keroncong. Nuansa kuno dari kampung semakin tergambar jelas ketika warga kampung kompak mengenakan dresscode kebaya-jarik, lengkap dengan segala atribut tradisional khas Jawa Timur.

Mila Kurniawati selaku Ketua Pokdarwis Kampoeng Heritage Kajoetangan, mengungkapkan bahwa Riyayan Nang Kajoetangan merupakan event tahunan yang bertujuan untuk sosialisasi sekaligus mempromosikan destinasi wisata satu ini. Acara tersebut dihadiri oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Malang, Camat Klojen, Kakang-Mbakyu Kota Malang, Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang, Pendamping Kampoeng Heritage Kajoetangan, dan beberapa Akademisi yang tengah melakukan pengabdian.

Kakang dan Mbakyu Kota Malang berfoto bersama saat hendak menyantap hidangan tradisional di Kampoeng Heritage Kajoetangan, Kota Malang. (Foto: Novia Anjaswari/Tugu Jatim)
Kakang dan Mbakyu Kota Malang berfoto bersama saat hendak menyantap hidangan tradisional di Kampoeng Heritage Kajoetangan, Kota Malang. (Foto: Novia Anjaswari/Tugu Jatim)

“Kalau ada acara seperti ini, warga bergerak semua. Jadi nuansa kekeluarga semakin kuat,” jelas perempuan 40 tahun tersebut saat diwawancari selepas acara.

Acara yang berlangsung setengah hari tersebut diselenggarakan sesuai protokol kesehatan dan menerapkan pembatasan kuota pengunjung, dan undangan sebagai upaya memutus persebaran Covid-19. Meski demikian, hal ini tidak menghilangkan kemeriahan acara tersebut.

“Karena masih masa padenmi, jadi kami tidak menyebar banyak undangan. Semoga event bulan Oktober mendatang, pandemi sudah selesai jadi akan lebih banyak lagi yang bisa berpartisipasi dan menikmati acara ini,”imbuhnya.

Pengunjung dapat menyewa sepeda ontel apabila malas berjalan kaki, dapat pula berswafo, nongkrong di warkop, dan menikmati duduk-duduk di samping jembatan yang dilukis dengan estetik. Pengunjung pun dapat merasakan keramah-tamahan warga kampung disetiap teras rumah. Senyum dan sapaan hangat akan membelai gendang telinga tatkala kita menyusuri setiap jalanan di Kampung wisata satu ini. Bagaimana? Tertarik berkunjung ke sana?

Popular Post

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...