Wali Kota Kediri Mas Abu Implementasikan Kurikulum Merdeka Belajar melalui Program Magang Merdeka

Dwi Lindawati

NewsPendidikan

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar realisasikan program Magang Merdeka sebagai upaya nyata mass empowerment atau pemberdayaan masyarakat di Kota Kediri.(Foto: Dokumen/Tugu Jatim)
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar realisasikan program Magang Merdeka sebagai upaya nyata mass empowerment atau pemberdayaan masyarakat di Kota Kediri.(Foto: Dokumen)

KEDIRI, Tugujatim.id – Tak hanya turun tangan, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri membuka pintu untuk mahasiswa di Indonesia untuk ikut memberdayakan masyarakat. Pemkot Kediri merealisasikan Kurikulum Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek RI tak sekadar menjadi gagasan, tapi berhasil menjadi mitra Program Magang Merdeka dalam Scale Up Prodamas.

Tak hanya Pemkot Kediri, program Magang Merdeka ini juga menggandeng berbagai perusahaan besar yang ada di Indonesia. Di antaranya, Indosat Ooredoo, Bank Syariah Indonesia (BSI), Shopee, dan Kalbe.
Kredo idealisme mahasiswa tentang agent of change dan social control diterjermahkan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar sebagai upaya nyata mass empowerment atau pemberdayaan masyarakat di Kota Kediri.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menjelaskan program Magang Merdeka secara Zoom pada Selasa (23/06/2021).(Foto: Dokumen/Tugu Jatim)
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menjelaskan program Magang Merdeka secara Zoom pada Selasa (23/06/2021).(Foto: Dokumen)

“Ini program bottom up, artinya dari warga Kota Kediri melalui Prodamas. Jadi, memang sesuai kebutuhan masyarakat dan kami ingin mahasiswa belajar langsung menjadi bagian dalam pemberdayaan itu,” ungkap Mas Abu, sapaan Wali Kota Kediri.

Mas Abu melihat bahwa permasalahan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat membutuhkan ilmu terapan dari mahasiswa. Potensi ini, Mas Abu mengatakan, perlu diperhatikan sebagai sinergitas antara pemerintah daerah dengan stakeholder pengampu bidang pendidikan, yakni Kemendikbud Ristek RI.

Pemberdayaan yang berkelanjutan menjadi prinsip utama Mas Abu dalam Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas) Kota Kediri. Apalagi ada 1.478 rukun tetangga (RT) yang menjadi objek pembangunan. Apalagi wilayah urban seperti Kota Kediri, wilayah terkecil RT merupakan sasaran pertama membangun kesadaran untuk mewujudkan konsep pemberdayaan masyarakat.

Dalam Magang Merdeka ini, kebutuhan Scale Up Prodamas adalah analis kependidikan dan kepemudaan daerah, analis sosial pemerintah, perencanaan infrastruktur kota, pengembang website Prodamas, serta data analist. Mahasiswa yang dapat bergabung dari ilmu pendidikan, ilmu ekonomi, ilmu sospolbud, teknik perencanaan wilayah kota, teknik lingkungan, teknik sipil, statistika, teknik informatika, serta program studi lain yang setara. Program ini tentunya memiliki daya tarik. Yakni, living lab berbasis nyata di daerah, kerja sama multidisiplin ilmu, implementasi teknik design thinking, dan program magang yang dinamis.

Konsep Merdeka Belajar Ki Hajar Dewantara di Mata Wali Kota Kediri

Imajinasi Abdullah Abu Bakar dalam Program Magang Merdeka dari Kemendikbud Ristek RI merupakan upaya pengejawantahan Konsep Merdeka Belajar dari Bapak Pendidikan Indonesia, yakni Ki Hajar Dewantara. Tentu, sebagai wali kota tak bisa lepas dari sejarah pendidikan nasional dalam membangun daerah.

“Proses pendidikan untuk memberdayakan masyarakat, dan mahasiswa sebagai agen perubahan bisa terjun langsung,” terangnya.

Saat diwawancarai di Command Center Pemkot Kediri, Rabu (23/06/2021), mata Mas Abu menatap ke langit-langit ruangan. Jari telunjuknya beberapa kali mengetuk meja dengan lirih. Dia tidak menyangka sudah ada 253 mahasiswa di seluruh Indonesia yang mendaftar pada program Magang Merdeka tersebut. Padahal, program ini baru tiga hari dibuka.

Para peserta Zoom yang mendengarkan soal program Magang Merdeka secara Zoom pada Selasa (23/06/2021).(Foto: Dokumen/Tugu Jatim)
Para peserta Zoom yang mendengarkan soal program Magang Merdeka secara Zoom pada Selasa (23/06/2021).(Foto: Dokumen)

“Antusiasme mahasiswa begitu tinggi dalam program ini,” kata pria berbatik cokelat hitam ini.

Sebelumnya, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar berkesempatan menjelaskan mengenai Scale Up Prodamas dalam Merdeka Magang di Kota Kediri pada diskusi Festival Kampus Merdeka Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Rabu (23/06/2021) melalui kanal YouTube Ditjen Dikti.

Dalam pelaksanaan program Magang Merdeka, Mas Abu menjelaskan, hanya ada 50 mahasiswa yang terpilih dan mendapatkan uang saku dari Kemendikbud Ristek. Bahkan, program ini juga akan menggantikan 20 SKS mata kuliah dalam perkuliahan mahasiswa.

Setidaknya, program ini akan mempunyai timbal balik bagi mahasiswa dan Pemkot Kediri. Bagi mahasiswa, Mas Abu menerangkan, akan mendapatkan banyak pengalaman untuk melakukan praktik lapangan pemberdayaan sebagai langkah konkret menerapkan dan menguji teori di kampus. Sedangkan bagi pemkot akan mendapatkan masukan dalam mengawal program pemberdayaan masyarakat yang dapat berkelanjutan.

Mas Abu menyebut, kegiatan ini sebagai Living Laboratorium, persis dengan gambaran seorang filsuf pendidikan, Paulo Freire, yang pernah mengutarakan dengan konsep “Problem-Posing Education”. Yakni, mahasiswa akan mengetahui langsung pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Pesan Mas Abu untuk Mahasiswa dalam Program Magang Merdeka

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memperkenalkan Prodamas di Kota Kediri. Prodamas yang sudah berjalan selama enam tahun ini bersifat bottom up dan untuk mempercepat pembangunan Kota Kediri. Prodamas ini mencakup infrastruktur, ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan kepemudaan.

“Program ini menjadi kunci sukses pembangunan daerah dan dapat mencakup permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat. Dari program yang berjalan lebih dari enam tahun ini muncul beberapa problem baru. Nah, problem itu yang akan dipecahkan Pemerintah Kota Kediri dalam program Magang Merdeka ini,” ujarnya.

Program Magang Merdeka bakal diikuti ratusan mahasiswa.(Foto: Dokumen/Tugu Jatim)
Program Magang Merdeka bakal diikuti ratusan mahasiswa.(Foto: Dokumen)

Selanjutnya, Wali Kota Kediri mengingatkan agar mahasiswa di seluruh Indonesia benar-benar memanfaatkan program Magang Merdeka dengan sebaik-baiknya. Mahasiswa yang mengikuti program Magang Merdeka di Kota Kediri ini dapat mempelajari tentang pemerintahan dan bagaimana permasalahan yang ada di masyarakat serta program-program yang dibuat untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat. Nanti apa yang dipelajari ini dapat disebarkan ke daerah masing-masing.

“Ini program magang yang luar biasa dan ini kesempatan emas. Selain mempelajari, kita juga tahu masyarakat ini butuhnya apa dan masyarakat berpikirnya sejauh apa. Lalu harapan masyarakat ke pemerintah seperti apa. Jadi, paling tidak kita bisa memberikan kemanfaatan ilmu kepada masyarakat. Selain mempelajari apa yang ada di masyarakat. Manfaatkan ini, saya ingin melihat negara kita tidak hanya berkembang, tapi menjadi negara maju,” ujarnya. (*)

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...