MALANG, Tugujatim.id – Pabrik minuman keras (Miras) ilegal di Kabupaten Malang digerebek, berikut ratusan botol disita sebagai barang bukti. Sementara pemiliknya, Fajar Agung (36) yang mengaku sebagai pembuat, pemodal, sekaligus distributornya ditetapkan sebagai tersangka.
Lokasi pabrik atau penyulingan miras ilegal jenis trobas ini berada di Jalan Dusun Krajan, Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Sementara pelaku saat ini menjalani penahanan di Polres Malang.
“Kami berhasil mengamankan tersangka yang diduga keras memproduksi minuman keras ilegal sekaligus sebagai distributor miras oplosan tersebut,” kata AKP Aditya Permana, Kasatresnarkoba Polres Malang, pada Minggu (24/3/2024).
Also Read
Polres Malang mengerebek pabrik tersebut pada Sabtu (23/3/2024) dan menyita ratusan botol arak trobas dalam berbagai tempat penyimpanan. Barang bukti diamankan di antaranya ratusan trobas dalam botol 1,5 liter, satu jerigen berisi arak siap edar, lima buah alat penyuling, lima drum pendingin berkapasitas 250 liter, satu drum filter, dua drum penampungan, serta sebuah tabung gas 8 kilogram.
“Tersangka dan barang bukti kemudian dibawa ke Polres Malang guna dilakukan proses pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.

Kata Aditya, penggerebekan bermula dari informasi warga tentang adanya tempat produksi minuman keras dan warga mengaku resah lantaran para pemuda kerap menggelar pesta miras di lokasi tersebut. Hasil penyelidikan berhasil diidentifikasi pelakunya, selanjutnya dilakukan penggeledahan, sebelum diamankan tersangka dan barang bukti.
Penyulingan miras dilakukan tersangka di halaman belakang rumah. Tersangka mengaku belajar membuat miras secara otodidak dan tidak mengetahui kadar alkohol dalam miras yang diproduksi.
“Tersangka melakukan produksi minuman keras ilegal jenis arak trobas di halaman belakang rumahnya dan tidak ada takaran pasti dalam produksi itu,” ujar Aditya.
Karena itu, kata Aditya, peredaran miras ilegal bisa membahayakan kesehatan masyarakat yang mengonsumsinya. Konsumsi miras ilegal juga bisa memicu terjadinya tindak pidana lain.
“Kami akan melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku dan produsen minuman keras ilegal tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegasnya.
Tersangka dikenakan Pasal 204 (1) KUHP dengan hukuman pidana penjara maksimal 15 tahun.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Darmadi Sasongko