Tugujatim.id – Mahasiswa Unikama hanyut di Sungai Brantas telah ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (15/6/2024) sore pukul 16.42 WIB.
Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban di bawah Jembatan Panarukan, Desa Ketapang Sukoharjo, Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Lokasi tersebut berada di sekitar area DAM Blobo dan berjarak sekitar 4 km dari lokasi kejadian.
“Mendekati setengah 5 itu ditemukan meninggal dunia di Sungai Brantas di Dusun Sukoraharjo bawahnya DAM Blobo,” terang Kapolsek Kepanjen, AKP Moh. Lutfi.
Korban bernama Dimas Febriansa (23) yang merupakan anggota Himpunan Mahasiswa Pecinta Alam Whisnu Citra Unikama, sebelumnya dikabarkan hanyut pada Jumat (14/6/2024) saat latihan rafting di Dusun Semanding, Desa Curungrejo, Kecamatan Kepanjen.

Korban bersama dua kawannya terkejut saat arus sungai yang tiba-tiba meninggi dan membesar. Nahas, korban terjatuh ke air dan hanyut walau sempat berpegangan bambu. Saat hanyut, korban juga masih menggunakan pakaian pengaman lengkap.
Usai ditemukan, korban yang diketahui berasal dari Dusun Tumpang Rejo RT 01 RW 05, Desa Kebobang Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang ini langsung dievakuasi ke RSUD Kanjuruhan Kepanjen.
“Dibawa pulang setelah ditemukan divisum di Rumah Sakit Kanjuruhan,” ujar AKP M. Luthfi.
Ia menyebut jika pihak kepolisian tengah melakukan pendalaman peristiwa ini apakah ada unsur kelalaian atau tidak. Mengingat korban dan rekannya merupakan mahasiswa pecinta alam dan melakukan Latihan.
“Kalau berbicara masalah tujuan dia memang PA pecinta alam yang tujuannya mau Latihan rescue terus dari organisasi sendiri ada permintaan izin ke lingkungan. Sebelumnya dia ngcamp di lokasi,” terangnya.
Luthfi berharap kedepan mahasiswa maupun Masyarakat yang melakukan kegiatan arum Jeram atau rafting bisa mempelajari terlebih dahulu kondisi hulu sungai yang akan digunakan sebagai tempat rafting.
“Kalau rafting atau arung jeram harus mengetahui kondisi di hulu, sementara di dalami utk ada kelalaiannya atau tidak,” pungkasnya.
Rektor Unikama, Dr. Sudi Dul Aji, M.Si dalam kesempatan terpisah mengungkapkan duka cita mendalam atas musibah yang terjadi pada mahasiswanya.
“Kami menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga Dimas, semoga diterima amal ibadahnya dan diampuni segala khilafnya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini,” tuturnya.
Sudi pun mengungkapkan komitmennya untuk melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian ini tidak terjadi kembali di kemudian hari.
“Kami juga berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh terkait insiden ini. Keselamatan dan kesejahteraan mahasiswa adalah prioritas utama kami, dan kami akan memastikan bahwa langkah-langkah preventif yang diperlukan diambil agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: Yona Arianto
Editor: Imam Abu Hanifah