MALANG, Tugujatim.id – Apakah Anda pernah mendengar jaggery? Ya, jaggery merupakan makanan populer di Asia Selatan yang memiliki cita rasa khas, yaitu manis dan gurih. Makanan manis yang mirip dengan gula merah ini memiliki teknik unik dalam pengolahannya, yaitu dengan menguapkan ekstrak tebu yang telah diperas, lalu didinginkan dalam cetakan.
Biasanya, masyarakat membawa jaggery sebagai permen saat bepergian atau sebagai hadiah untuk anak-anak. Tak hanya memiliki rasa yang manis, jaggery juga dikenal sebagai penyembuh dan pemberi energi bagi beberapa negara di Asia Selatan. Bahkan, jaggery yang berumur tiga tahun dianggap lebih ampuh lho.
Melansir dari BBC, menurut Dr Muhammad Naveed, seorang dokter, yang berpendapat bahwa jaggery merupakan harta karun yang kaya nutrisi, seperti kalsium, fosfor, zat besi, dan magnesium yang dapat membangun kekebalan tubuh dan penyembuh beberapa penyakit.
Masyarakat Asia Selatan juga percaya bahwa jaggery dapat digunakan sebagai obat tradisional. Di Pakistan, jaggery telah banyak digunakan sebagai media penyembuh yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Selain itu, jaggery dapat digunakan untuk pereda keram pramenstruasi atau mempercepat persalinan, bahkan dapat mencegah anemia bagi bayi dan anak-anak. Jaggery juga dapat membantu pencernaan dan menghilangkan nyeri sendi. Tak hanya itu, jaggery juga memberikan aromatik pedas pada teh sehingga dapat meringankan peradangan atau flu.
“Kemunculan jaggery diduga sebagai upaya untuk melestarikan tebu,” kata Profesor Dr Hakim Abdul Hannan selaku direktur penelitian dan pengembangan di Universitas Hamdard.
Jaggery ternyata diyakini telah diperkenalkan ke India sekitar 6000 SM sebagai makanan pemberi energi yang murah. Di India, jaggery banyak ditemui di toko-toko sebagai permen atau til laddo, yaitu biji wijen yang dipanggang dan dikombinasikan dengan jaggery yang telah dicairkan. Lain halnya di Pakistan, jaggery dihidangkan dengan nasi yang dihiasi kelapa dan almond.