BOJONEGORO, Tugujatim.id – Menindak lanjuti Surat Edaran Pimpinan Muhammadiyah, No 05/EDR/1.0/E/2021 tentang tuntunan dan panduan menghadapi pandemi Covid-19, jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bojonegoro meniadakan ibadah salat Idul Adha 1442 Hijriyah secara jemaah baik di masjid maupun tempat terbuka lainnya.
Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan Idul Adha 1442 Hijriyah jatuh pada Selasa, 20 Juli 2021 mendatang.
“Bersama takmir masjid dan seluruh panitia salat Idul Adha, kita setuju dan mengambil keputusan untuk tidak adakan salat Idul Adha tanggal 20 Juli 2021 mendatang,” ujar Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bojonegoro, Sholikin Jamik.
Untuk itu, Sholikin Jamik meminta masyarakat dan seluruh jamaah Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Bojonegoro agar mengerti dan maklum dengan adanya kebijakan tersebut, guna meminimalisir penyebaran virus Covid-19 yang saat ini yang semakin meningkat, selain itu juga karena adanya aturan Pengetatan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
“Kita semua harus mengerti dengan keadaan ini, sebagai bentuk kita membantu pemerintah untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, kita juga harus mengambil beberapa keputusan bersama untuk melindungi masyarakat dan diri kita sendiri,” katanya.
Selain itu, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bojonegoro itu juga berpesan agar masyarakat selalu patuh terhadap prokes dan menjaga kesehatan selama PPKM Darurat berlangsung.
“Saya berpesan kepada seluruh masyarakat agar senantiasa menjaga kesehatan dan imunitas tubuh mereka agar kita semua terhindar dari berbagai penyakit yang berbahaya,” pungkas Sholikin.