JEMBER, Tugujatim.id – Gaya hidup frugal living memiliki langkah-langkah praktis untuk mencapai financial goals atau tujuan keuangan serta memiliki perbedaan dengan sikap pelit. Gaya hidup frugal living dan sikap pelit sering kali disalahartikan dan dikaitkan memiliki konsep yang sama.
Padahal, antara gaya hidup frugal living dan sikap pelit memiliki perbedaan mendasar dalam pendekatan terhadap mengelola keuangan dan gaya hidup.
Melansir dari beberapa sumber, frugal living diartikan sebagai gaya hidup hemat atau irit yang mengacu pada pengeluaran agar dapat menabung dengan nominal yang lebih besar. Secara sadar, seseorang yang menerapkan gaya hidup frugal living telah mempertimbangkan dan menganalisis, disertai strategi untuk mencapai masa depan yang diinginkan.
Baca Juga: 6 Oleh-Oleh Khas Jember yang Wajib Dibawa Pulang, Ada Tape hingga Suwar-suwir Bikin Nagih
Orang dengan gaya hidup frugal living biasanya memilih untuk memasak daripada membeli makanan di luar. Membeli produk-produk yang berkualitas, tanpa melihat merk-merk tertentu. Memiliki standar hidup yang menurutnya ideal, tanpa harus mengikuti standar orang lain.
Hal tersebut membuat orang dengan gaya hidup frugal living akan mengeluarkan uang ketika benar-benar dibutuhkan. Berbeda dengan orang pelit, yang tidak akan mengeluarkan uang sama sekali.
Selain itu, contoh perbedaan orang dengan gaya hidup frugal living dan pelit saat diajak makan malam di luar. Pelaku frugal living biasanya masih menerima ajakan makan malam oleh seorang teman atau kerabat yang lama tidak ditemuinya.
Mereka akan mengalokasikan uang dan waktu untuk bertemu dan makan bersama dengan seseorang yang lama tidak ditemuinya. Sedangkan orang pelit lebih memilih untuk makan di rumah dan mengorbankan kesempatan untuk bersosialisasi, bertemu teman atau kerabat yang telah lama tidak ditemuinya.
Contoh lainnya seperti menyisihkan uang untuk berbagi. Seseorang yang menerapkan gaya hidup frugal living akan menyisihkan uang dan memberikan hadiah, dengan berdasar pada tingkat kebermanfaatan bagi orang lain.
Meski harga barang yang dirasa akan memberikan manfaat kepada orang lain tersebut mahal sekalipun. Sedangkan orang pelit lebih memperhatikan barang-barang murah yang akan diberikan kepada seseorang, tanpa mempertimbangkan kebermanfaatan.
Orang pelit juga cenderung membeli barang dengan harga murah untuk dirinya atau bahkan mengharap barang gratisan. Selain itu, orang pelit juga tidak mempertimbangkan kualitas dari barang yang akan digunakan.
Mereka menilai, tidak masalah jika harus membeli barang dengan harga yang paling murah, selama barang tersebut memiliki fungsi yang sama dengan barang-barang yang mahal dan memiliki kualitas di atasnya.
Setidaknya, melansir dari djkn.kemenkeu.go.id, seseorang yang menerapkan gaya hidup frugal living dalam mengikuti langkah-langkah berikut untuk mencapai tujuan finansial.
- Memastikan untuk merencanakan tujuan finansial yang masuk akan dan jelas.
- Menganalisis antara keinginan dan kebutuhan, sebelum menggunakan uang.
- Menghindari perilaku membeli barang konsumtif.
- Merasa nyaman dengan apa yang dimiliki, tanpa harus terpengaruh dengan tren.
- Menanamkan persepsi serta kesadaran, bahwa hidup bukan sekadar untuk hari ini, melainkan untuk masa yang akan datang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Diki Febrianto
Editor: Dwi Lindawati