BATU, Tugujatim.id – Kasus dugaan kekerasan seksual di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu tampaknya tak lagi ada perkembangannya usai JE, terduga pelaku dipanggil Polda Jatim pada Selasa (22/06/2021). Untuk itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah mengundang Kapolda Jatim untuk membahas perkembangan kasus tersebut.
Sementara dugaan kasus tersebut mencuat sejak Sabtu (29/05/2021) usai adanya sejumlah siswa yang didampingi Ketua Komnas PA melaporkan JE ke Polda Jatim. Pada perkembangannya, belasan siswa ini juga turut melaporkan JE dan ada puluhan orang yang mengadu melalui hotline pengaduan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu M.D. Furqon menjelaskan, hingga saat ini memang belum ada penetapan tersangka dari kasus tersebut.
Furqon menyebut, KPAI akan segera menggelar rapat koordinasi (rakor) terkait perkembangan kasus SMA SPI Kota Batu. Dia mengatakan, DP3AP2KB Kota Batu juga mendapat undangan dalam rakor tersebut.
“Kami mendapat surat dari KPAI pada 15 Juli 2021 untuk melakukan rakor sebagai tindak lanjut hasil pengawasan terhadap SMA SPI Kota Batu. KPAI mengundang kami pada 21 Juli 2021 secara virtual melalui zoom,” ujarnya, Senin (19/07/2021).
Menurut dia, rakor tersebut juga mengundang Kementerian PPPA RI, Kapolda Jatim, hingga Kepala SMA SPI Kota Batu.
“Yang diundang itu di antaranya, Kementerian PPPA, Kapolda Jatim, Kadisdik Jatim, Kadisnaker Jatim, Kadis Perlindungan Anak Jatim, Kepala DP3AP2KB Kota Batu, P2TP2A Kota Batu, Ketua Himpsi Jatim, Ketua Yayasan SPI, dan Kepala SPI,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait sebelumnya juga menyoroti mangkraknya kasus tersebut. Arist juga sangat menyayangkan terhadap kasus tersebut yang tak tampak lagi perkembangannya.
“Sangatlah disayangkan setelah pelapor memberikan keterangan tambahan dan memperlihatkan bukti informasi petunjuk tentang data dan dokumen dugaan kasus kejahatan seksual, tapi tidak nampak kemajuan dan justru semakin tidak jelas,” ujarnya.