Malang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang menyatakan bahwa salah satu Paslon Bupati Malang ada yang positif COVID-19. hal itu diungkapkan oleh Ketua KPU Kabupaten Malang, Anis Suhartini.
Namun, indikasi tersebut terarah pada Bapaslon independen, Heri Cahyono dan Gunadi Handoko. Hal ini karena KPU Kabupaten Malang menunda jadwal tes kesehatan Bapaslon yang diusung Malang Jejeg ini.
“Tahapan pemeriksaan kesehatan jasmani, rohani dan bebas narkoba bagi Bapaslon Malang Jejeg ditunda,” ungkapnya saat dikonfirmasi pada Selasa (22/09/2020).
Hal ini berdasarkan Pasal 50C ayat (1) PKPU Nomor 10 Tahun 2020. “Jika KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota menunda tahapan pemeriksaan kesehatan bagi Bapaslon atau salah satu Bapaslon yang dinyatakan positif COVID-19,” ujarnya.
Baca Juga: 31 Penghuni Ponpes Al Izzah Kota Batu Positif COVID-19
Setelah itu, KPU Kabupaten Malang akan menunggu Bapaslon tersebut dinyatakan negatif untuk tahapan selanjutnya.
“Dalam setelah dilakukan penanganan, Bapaslon dan salah satu Bapaslon telah dinyatakan negatif atau sembuh dari COVID-19. KPU Kabupaten Malang akan melakukan penelitian administratif kelengkapan dan keabsahan dokumen persyaratan calon, dan tahapan pemeriksaan kesehatan jasmani, rohani dan penyalahgunaan narkoba,” jelasnya.
Anis menegaskan jika rilis ini adalah untuk mengkounter statement Ketua Tim Kerja Malang Jejeg, Sutopo Dewangga, yang mengatakan jika kabar Bapaslon Malang Jejeg tidak terpapar COVID-19. “Benar statement ini untuk mengkounter statement yang beredar di media,” tegasnya.
Namun, wanita yang juga merupakan designer ini tidak mau menyebutkan siapa Bapaslon yang positif COVID-19 tersebut. “Kami tidak bisa menyebutkan siapa itu karena itu kode etik,” pungkasnya.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Terus Meningkat, Khofifah Bakal Realisasi RS Lapangan Darurat di Malang
Hasil Swab Test di RS Lavalette Positif, di Laboratorium Prodia Negatif
Kabar salah satu Bakal Calon Bupati Malang jalur independen, Heri Cahyono, dinyatakan positif COVID-19 membuat publik Kabupaten Malang geger.
Pasalnya, Paslon yang diusung Malang Jejeg ini beberapa kali nampak bercengkrama langsung dengan para pendukungnya. Ditambah saat ini dirinya memasuki tahapan tes kesehatan untuk maju sebagai Calon Bupati Malang.
Menanggapi hal tersebut, Sam HC (sapaan akrab Heri Cahyono) memberikan kronologi bagaimana dirinya dinyatakan positif COVID-19.
“Pada tanggal 16 September 2020 saya melakukan swab test di RS Lavalette Malang, lalu pada tanggal 18 September 2020 hasilnya saya positif terpapar COVID-19,” bukannya saat pers conference pada Selasa (22/09/2020) di Rumah Makan Puntadewa Pakis.

Namun, Sam HC selaku paslon Bupati Malang tidak lantas percaya begitu saja pada hasil tersebut. “Pada tanggal 18 itu saya tidak percaya, dan langsung saya lakukan rapid test di RSI Madinah Kasembon. Dan hasilnya non-reaktif,” ungkapnya.
Lalu, pada tanggal 19 September 2020 Sam HC kembali melakukan swab test di tempat lain. “Lalu di tanggal 19 September 2020 saya melakukan swab kembali di Laboratorium Prodia Malang. Dan keluar hasilnya pada tanggal 21 September 2020 dengan hasil negatif COVID-19,” ujarnya.
Saat dikonfirmasi, ternyata kondisi alat tes PCR di RS Lavalette dalam kondisi rusak. “Kami akhirnya menanyakan di Lavalette, ternyata saat kami melakukan pendaftaran ternyata alatnya dalam kondisi rusak. Tapi, waktu itu katanya bisa jadi kami melakukan swab test,” bebernya.
“Yang jadi pertanyaan, ketika saya dinyatakan positif, tidak ada dari instansi terkait yang menghubungi saya atau mendatangi saya untuk melakukan isolasi kepada saya dan keluarga saya,” sambungnya.
Selanjutnya, tim Malang Jejeg akan melakukan swab test kembali pada Bapaslon Heri Cahyono dan Gunadi Handoko. “Kami akan melakukan satu perbandingan tes lagi, karena kami menganut adalah tes terakhir yang paling benar,” jelasnya.
Terakhir, Sam HC menyatakan dirinya bebas COVID-19. “Maka dari itu melalui pers conference ini saya nyatakan saya bebas COVID-19 dan saya bebas berinteraksi kemana-mana,” tukasnya.
Sementara itu, Fransiscus Setiadi selaku Tim Hukum Malang Jejeg mengatakan jika mereka saat melakukan swab test dalam kondisi kurang fit.
“Waktu itu kondisi kita memang kurang sehat, mungkin karena terlalu lelah. Lalu saat pulang kita memperbaiki kondisi dengan beristirahat dan makan makanan sehat,” jelasnya.
Ia juga mempertanyakan jika mereka benar-benar positif COVID-19, kenapa mereka tidak mendapatkan pengamanan dari Satgas COVID-19.
“Kita merujuk pada siaran pers dari Pak Kemenkes pada tanggal 31 Juli 2020 kemarin. Bahwa disaat kita terpapar COVID-19, dan kondisi tidak menampakkan gejala maka kita adalah OTG, dan harus isolasi mandiri selama 14 hari,” ujarnya.
Lebih lanjut, Frans mengatakan dengan hasil dari RS Prodia bahwa Heri Cahyono Negatif COVID-19. Maka Heri Cahyono dan tim Malang Jejeg bisa berinteraksi kembali.
“Tapi untuk memastikan dalam 1-2 hari lahi kami akan melakukan swab test kembali, mudah-mudahan hasilnya konsisten seperti hasil dari Prodia,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Tim Kerja Malang Jejeg, Sutopo Dewangga mempertanyakan motif KPU Kabupaten Malang yang melakukan siaran pers terkait Bapaslon yang positif COVID-19.
“Saya tidak mengerti kenapa KPU melakukan siaran pers, padahal secara internal bisa dikomunikasikan,” herannya.
Paslon dari jalur independen itu menegaskan kembali kenapa saat Bawaslu Kabupaten Malang menyatakan harus ada verifikasi faktual susulan justru tidak ada siaran pers dari KPU Kabupaten Malang. Tapi justru kondisi seperti ini yang disiarkan oleh KPU Kabupaten Malang.
“Maksudnya seharusnya hal seperti itu disamping publik. Ini perlu agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang berimbang,” tutupnya. (rap/gg)