KEDIRI, Tugujatim.id – Bandara Internasional Dhoho Kediri telah diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan pada 18 Oktober 2024 lalu. Bandara ini dibangun oleh PT. Surya Dhoho Investama (PT SDHI) dan PT. Gudang Garam Tbk, serta pengelolaan oleh PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) selama 50 Tahun.
Proyek ini merupakan skema kerja sama oleh Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) unsolicited, di mana pihak swasta mengambil inisiatif untuk pembangunan bandara tersebut. Bandara Dhoho Kediri menjadi bandara pertama di Indonesia yang dibangun dengan menggunakan biaya dari pihak swasta murni tanpa menggunakan anggaran negara.
Diresmikannya bandara tersebut, dipercaya perekonomian masyarakat di Kediri Raya dan daerah selatan Jawa Timur akan terangkat. Karena dengan meluasnya akses dan konektifitas dari dan menuju Kediri, serta mempermudah perindustrian di Kediri. Bandara Dhoho Kediri akan melayani rute internasional dan diproyeksikan untuk penerbangan jemaah haji dan umroh.
”Karena sudah masuk kategori Bandara Internasional karena pesawat Boeing bisa ke sini, kita akan mengoptimalkan layanan ibadah haji dan umroh dari Kediri,” kata Adhy Karyono, Penjabat Gubernur Jawa Timur kepada wartawan.
Adhy menangkap adanya banyak peluang penumpang atau jemaah haji dan umroh di area sekitar Kediri seperti Tulungagung, Blitar, Nganjuk, hingga Pacitan. Dalam waktu dekat Pemerintahan Provinsi Jawa Timur akan segera mengoordinasikan beberapa travel ibadah haji dan umroh untuk melakukan penerbangan langsung dari Kediri.
”Kita akan secepatnya berkomunikasi dengan jajaran Angkasa Pura untuk melakukan penerbangan haji dan umroh dari Dhoho Kediri, karena Desember dan awal Januari 2025 banyak masyarakan melakukan perjalanan umroh,” ucap Adhy
Bandara Dhoho Kediri saat ini masih memiliki dua rute penerbangan, yakni Kediri–Jakarta dan Kediri–Balikpapan yang dilayani oleh maskapai Citilink Super Jet. Saat ini, kapasitas terminal yang dimiliki oleh Bandara Dhoho Kediri adalah 1,5 juta pax per tahun.
Bandara Dhoho Kediri dibangun dangan konsep bandara hijau (greenfield), di mana dilengkapi dengan terminal dengan luas 25.857 meter persegi, memiliki apron untuk kapasitas 12 pesawat berbadan sedang dan 3 pesawat berbadan lebar, serta memiliki runway sepanjang 3.300 meter yang dapat digunakan untuk melayani pesawat berbadan besar seperti Boeing 777-300ER.
Saat ini juga akses Tol Bandara Dhoho Kediri masih dalam pembangunan. Tol ini nantinya akan terhubung dengan pembangunan Tol Kediri – Tulungagung yang juga dibiayai oleh PT Gudang Garam Tbk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Penulis: Abidhah Jinan Salma Octavia/ Magang
Editor: Darmadi Sasongko