JEMBER, Tugujatim.id – Mencuat! Temuan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) menyerang ratusan hewan ternak sapi di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kasus PMK yang menular itu diketahui usai pusat kesehatan hewan (puskeswan) yang tersebar di berbagai kecamatan mendapat laporan dari masyarakat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Andi Prastowo mengatakan, usai menunaikan undangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember dalam rangka Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Selasa (17/12/2024).
Andi Prastowo menjelaskan, telah ditemukan beberapa kasus PMK di beberapa daerah yang tersebar di Kabupaten Jember. Kendati demikian, dia menegaskan, PMK yang terjadi belum mewabah seperti tahun 2022.
Baca Juga: Viral Aspal Jalan Mengelupas Akibat Banjir Kali Kening di Tuban, Pemerintah Bungkam
“Karena memang, kami sudah melakukan vaksinasi mulai dari 2022-2024 sehingga kasus-kasus tertentu saja, tetapi semoga tidak berkembang karena memang kami sudah melakukan vaksinasi itu,” ujar Andi Prastowo.
Dia memperingatkan, kondisi curah hujan yang sering terjadi akhir-akhir ini menyebabkan tingkat kelembapan juga tinggi. Hal itu mengakibatkan penularan PMK menular dengan cepat, di satu sisi cuaca tersebut juga mendukung untuk menurunkan imunitas hewan ternak.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto menjelaskan, (RDP) yang dilakukan pihaknya bersama dinas ketahanan pangan dan peternakan dilakukan untuk menyusun langkah-langkah preventif penanganan persebaran kasus PMK.
Baca Juga: Konfercab Rampung, Aminuddin Wartawan JTV Terpilih Jadi Ketua PWI Mojokerto Periode 2024-2027
“Kami juga meminta kepada dinas peternakan agar mengedukasi kepada masyarakat, khususnya kepada para peternak agar tidak panik ketika ternaknya mengalami penyakit ini, karena ketika mereka mengalami kepanikan maka mereka akan menjual ternaknya dengan murah,” ujar Candra Ary Fianto.
Setidaknya, kasus PMK mencuat di 10 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Jember, seperti Balung, Kencong, Ambulu, Suwono, Jelbuk, Kencong, hingga Bangsalsari. Di mana, episentrum PMK terletak di Kecamatan Ambulu dengan sekitar 60 ternak yang terjangkit dan 15 yang sudah dilaporkan mati.
“Salah satu faktor terbesar PMK ini karena belum adanya pengendalian yang baik, terutama ternak-ternak yang berasal dari luar Jember, karena sapi-sapi yang dari Jember per September 2024, sebenarnya sudah divaksinasi kurang lebih 118.000 sapi,” terang Candra Ary Fianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Diki Febrianto
Editor: Dwi Lindawati