Rendahnya Literasi Keuangan Jadi Sebab Tingginya Aduan Konsumen Lembaga Jasa Keuangan

Gigih Mazda

BisnisPendidikan

Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri dan Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK, Agus Fajri Zam memaparkan materi dalam webinar series #4 OJK Malang X Tugu Media Group pada Rabu (4/8/2021). (Foto: Dokumen/Tugu Malang/Tugu Jatim)
Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri dan Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK, Agus Fajri Zam memaparkan materi dalam webinar series #4 OJK Malang X Tugu Media Group pada Rabu (4/8/2021). (Foto: Dokumen/Tugu Malang/Tugu Jatim)

MALANG, Tugujatim.id – Seiring meningkatnya konsumen lembaga jasa keuangan ternyata juga berimbas pada peningkatan aduan masyarakat dalam pengaduan konsumen. Tingginya pengaduan konsumen terjadi lantaran masih rendahnya literasi keuangan masyarakat.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Sugiarto Kasmuri dalam webinar series #4 OJK Malang X Tugu Media Group pada Rabu (4/8/2021).

“Dalam sehari, rata rata ada 10 hingga 15 aduan tertulis dari masyarakat. Sementara aduan melalui telfon sangat banyak sekali,” paparnya.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Sugiarto Kasmuri dalam webinar series #4 OJK Malang X Tugu Media Group pada Rabu (4/8/2021). (Foto: Dokumen/Tugu Malang/Tugu Jatim)
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Sugiarto Kasmuri dalam webinar series #4 OJK Malang X Tugu Media Group pada Rabu (4/8/2021). (Foto: Dokumen/Tugu Malang/Tugu Jatim)

“Pengaduan ini terjadi salah satunya kebanyakan memang karena masyarakat masih memiliki literasi yang rendah atau pemahaman terhadap manfaat, risiko, kewajiban, dan hak saat bertransaksi,” imbuhnya.

Menurutnya, tingginya aduan masyarakat terhadap permasalahaaan dengan produk lembaga jasa keuangan seperti perbankan, investasi, financial technology (fintech) dan lainnya merupakan tantangan tersendiri bagi lembaga jasa keuangan untuk memberikan literasi kepada masyarakat.

“Rendahnya literasi ini menjadi kelemahan yang mendasar pengaduan yang disampaikan kepada kami,” ungkapnya.

Literasi Keuangan Butuh Proses

Meski begitu, pihaknya memahami bahwa untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat memang membutuhkan proses. Untuk itulah OJK Malang berkolaborasi dengan Tugu Media Group membuat program sembilan webinar series peningkatan literasi keuangan.

Dalam webinar series #4 ini, dia berharap peserta webinar bisa menjadi penyambung lidah untuk menyampaikan pemahaman atau literasi keuangan kepada masyarakat luas.

Disebutkan, layanan pengaduan di OJK dibedakan menjadi dua yaitu layanan pengaduan yang berindikasi sengketa dan layanan pengaduan berindikasi pelanggaran dan penyimpangan peraturan.

“Pengaduan via telfon bisa, WhatsApp, email dan surat juga bisa. Jadi tidak ada nanti konsumen yang mengalami kesulitan dalam mengadu. Selama ini banyak masyarakat yang mengadu melalui medsos. Padahal di medsos gak bisa menyelesaikan juga karena ujung ujungnya tetap kembali lagi ke OJK,” paparnya.

Dia berpesan, konsumen lembaga jasa keuangan diharapkan berhati hati dan harus mencermati perjanjian keperdataan sebelum melakukan transaksi. Dengan demikian, apa yang menjadi hak, kewajiban, manfaat dan resikonya bisa dipahami.

“Sehingga dikemudian hari tidak terjadi permasalahan yang diakibatkan oleh kesalah pahaman antara konsumen dengan lembaga jasa keuangan. Jadi pahami dulu isi kontrak dan perjanjiannya antara konsumen dengan lembaga jasa keuangan sebelum transaksi,” ucapnya.

“Hal yang tak kalah penting, apapun bentuknya ketika masyarakat mau melakukan transaksi layanan jasa atau produk keuangan maka pastikan bahwa lembaga jasa keuangan itu legal dan logis,” jelasnya.

Literasi Keuangan Belum Seimbang

Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK, Agus Fajri Zam dalam webinar series #4 OJK Malang X Tugu Media Group pada Rabu (4/8/2021). (Foto: Dokumen/Tugu Malang/Tugu Jatim)
Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK, Agus Fajri Zam dalam webinar series #4 OJK Malang X Tugu Media Group pada Rabu (4/8/2021). (Foto: Dokumen/Tugu Malang/Tugu Jatim)

Sementara itu, Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK, Agus Fajri Zam mengatakan, tingkat inklusi lembaga jasa keuangan berada di sekitar 75 persen. Sementara tingkat literasinya masih sekitar 25 persen.

“Tingkat literasi ini lah yang menimbulkan banyaknya pengaduan. Jadi dari awal sudah salah persepsi dan ternyata dari awal dia gak ngerti apa yang dia pakai. Ujung ujungnya mengadu,” ucapnya.

Terlebih saat ini sangat marak beredarnya investasi, fintech hingga bank ilegal di tengah masyarakat. Untuk itu, masyarakat harus memahami perbedaan antara layanan jasa keuangan ilegal dan legal agar tak terjebak dalam kerugian.

Untuk itu, pihaknya juga telah menyiapkan Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) untuk menerima pengaduan dan memecahkan permasalahan yang ada. Di mana aplikasi ini telah terhubung dengan semua lembaga jasa keuangan yang ada.

“Sistem ini terintegrasi ke seluruh lembaga yang ada. Sehingga semua orang bisa menyampaikan keluhan, menanyakan atau memberikan informasi lewat media ini kapan saja,” imbuhnya.

Aduan konsumen yang dikirim nantinya secara langsung akan terhubung ke lembaga jasa keuangan yang bersangkutan. Kemudian lembaga jasa keuangan bersangkutan wajib merespon aduan dalam waktu 20 hari kerja.

“Jadi dalam waktu 20 hari kerja itu diharapkan sudah ada resolusinya. Kalaupun terpaksa diperpanjang 20 hari kerja berikutnya maka harus ada syarat syarat tertentu. Kalau tidak dia akan kena sanksi,” bebernya.

“Silahkan memanfaatkan layanan aplikasi ini untuk pengaduan atau bisa ke www.ojk.co.id,” imbuhnya.

 

Popular Post

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

barito renewables energy dok bni sekuritas 169 ezgif.com png to webp converter

Saham BREN, Kinerja, Prospek, dan Analisis Mendalam

ilmi habibi

Tugujatim.id – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi salah satu emiten yang menarik perhatian investor di Bursa Efek ...

iPhone 17.

Terobosan Baru iPhone 17 dengan Desain Ultra Tipis, Daya Tarik iPhone 17 Slim Bakal Gantikan Varian Plus?

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali bersiap menggebrak lini terbaru iPhone 17 yang diprediksi hadir dengan berbagai inovasi teknologi. Berdasarkan bocoran yang ...

KAI

12 Ribu Pelanggan Kereta Api Manfaatkan Awal Ramadan ‘Munggahan’ di Kampung Halaman

Darmadi Sasongko

MALANG, Tugujatim.id – Volume Pelanggan Kereta Api di Stasiun Malang periode Jumat (28/2) hingga Minggu (2/3) total sebanyak 12.028 orang ...

Elpiji 3 Kg

5.584 Metrik Ton Elpiji 3 Kg Disiapkan di Jember Guna Antisipasi Permintaan Tinggi Selama Ramadan dan Lebaran

Darmadi Sasongko

JEMBER, Tugujatim.id – Upaya mengantisipasi permintaan yang tinggi di Bulan Suci Ramadan, sebanyak 5.584 metrik ton elpiji 3 Kg disiapkan ...