Buntut Kasus Pencabulan Anak, DPRD Surabaya Soroti Lemahnya Pengawasan Pemkot pada Panti Asuhan

Dwi Linda

AdvertorialNews

DPRD Surabaya.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya Imam Syafi’i menyoroti peran pemkot dalam pengawasan perlindungan anak panti asuhan. (Foto: Dok. Pribadi)

SURABAYA, Tugujatim.id Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya menyoroti peran Pemerintah Kota (Pemkot) usai ramainya kasus pencabulan anak di panti asuhan beberapa waktu lalu. NK, 61, pemilik dan pengelola salah satu rumah penampungan di Surabaya tertangkap atas dugaan pencabulan serta persetubuhan terhadap korban dua anak asuhnya.

Menurut anggota Komisi D DPRD Surabaya Imam Syafi’i, kasus tersebut menunjukkan kelemahan pemerintah kota (pemkot) dalam mengawai rumah penampungan anak.

“Kalau tidak ada yang melapor mungkin tidak akan terungkap. Ini menunjukkan lemahnya deteksi dini di tingkat masyarakat dan aparat setempat,” katanya.

Baca Juga: Tak Ada Penjaga Parkir, Maling Motor Gasak Kendaraan Pengunjung Puskesmas Ngempit Kraton Pasuruan

Terlebih, Kota Surabaya selama ini digadang-gadang sebagai Kota Layak Anak. Dia menegaskan kejadian serupa tidak boleh terulang.

“Kasus ini sangat memprihatinkan,” imbuhnya.

Buntut dari adanya kasus ini, Komisi D DPRD Surabaya langsung memanggil dinas-dinas terkait untuk mengevaluasi sistem pengamanan maupun perizinan rumah penampungan anak.

“Kami langsung memanggil dinas-dinas terkait,” bebernya.

Fraksi Nasdem DPRD Surabaya tersebut menyinggung soal sulitnya akses ke panti asuhan tersebut. Menurut dia, alasan itu tidak masuk akal. Sebab, pemkot telah memiliki Undang-Undang Administrasi Kependudukan dan Peraturan Wali Kota (Perwali) sebagai pendoman untuk pengawasan.

“Satpol PP sebagai penegak perda harusnya bisa masuk, termasuk ke apartemen. Selama ini, razia yustisi hanya fokus di terminal dan stasiun untuk mendata pendatang,” ujarnya.

Koordinasi antar instansi di Pemkot Surabaya dalam memastikan keamanan anak di panti asuhan juga menjadi PR (pekerjaan rumah) yang harus dituntaskan.

“Di rumah itu ada belasan orang dalam satu kartu keluarga (KK), ini aneh. Mereka bisa masuk KK karena ada putusan pengadilan, tapi bagaimana mungkin hal seperti ini tidak terdeteksi?” lanjutnya.

DPRD Surabaya menyarankan agar pemkot melibatkan Kader Surabaya Hebat (KSH) untuk membantu mendeteksi masalah-masalah di tingkat kampung.

Baca Juga: Mobil Parkir di Alun-Alun Kota Pasuruan Hilang Diduga Dicuri Maling, Polisi Selidiki Kasus

“Kasus narkoba besar kami kecolongan, pelaku teroris kami kecolongan, sekarang pelecehan seksual juga. Berarti ada yang tidak beres dalam sistem deteksi dini kami,” ucapnya.

Selain itu, DPRD Surabaya juga mengusulkan agar pemkot memasang hotline di sekitar rumah penampungan bisa menjadi alternatif untuk mendeteksi agar lebih responsif.

“Harus ada hotline eksklusif di tempat-tempat seperti itu. Sehingga, jika ada masalah, penghuni bisa langsung melapor tanpa takut,” ujarnya.

Diketahui, rumah penampungan anak yang menjadi TKP NK melakukan pencabulan dan persetubuhan terhadap korban anak tidak berizin sejak 2022. Kini seluruh korban dan penghuni panti asuhan telah berada dalam ruang aman Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Surabaya. Sementara pemkot juga telah mengambil alih rumah penampungan tersebut. (adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id

Editor: Dwi Lindawati

Popular Post

5 Cerita Dongeng Bahasa Inggris Terbaik untuk Anak yang Seru dan Edukatif!

5 Cerita Dongeng Bahasa Inggris Terbaik untuk Anak yang Seru dan Edukatif!

Tiara M

Tugujatim.id – Dongeng selalu menjadi bagian dari kehidupan kita sejak kecil. Selain menghibur, cerita-cerita ini juga mengandung pesan moral yang ...

Rukyatul Hilal

Tidak Nampak Hilal di Mojokerto Akibat Faktor Cuaca

Darmadi Sasongko

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Pemantauan Hilal 1 Ramadan 1446 Hijriah dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto bersama Tim Lembaga Falakiyah ...

WhatsApp Image 2023 07 19 at 17.20.31

5 Pekerjaan Remote di Era Digital, Menggali Peluang Kerja di Dunia Digital

Lizya Kristanti

Tugujatim.id – Dalam era digital yang terus berkembang, peluang untuk bekerja secara remote semakin meluas. Kemajuan teknologi telah memungkinkan kita ...

Ilustrasi.

Hujan Deras, Balita di Kediri Terpleset ke Parit dan Tewas

Herlianto A

KEDIRI, Tugujadim.id – Duka dan kepedihan mendalam dirasakan Zulfia Ramadani, warga Kelurahan/Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Dia harus mengikhlaskan buah hatinya, ...

1 Ramadan.

1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025, Ini Penjelasan Menteri Agama

Dwi Linda

JAKARTA, Tugujatim.id – Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri ...

Pohon Tumbang

Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang di Sejumlah Wilayah, Ini Imbauan DLH Kota Mojokerto

Darmadi Sasongko

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Tepat sehari pasca pemungutan suara Pilkada sererentak 2024, angin kencang tiba-tiba menyasar beberapa wilayah Kota Mojokerto. Tercatat, ...