5 Dongeng Pendek Sebelum Tidur untuk Anak yang Penuh Makna

ittjadmin

Cerita/Dongeng

5 Dongeng Pendek Sebelum Tidur untuk Anak yang Penuh Makna
5 Dongeng Pendek Sebelum Tidur untuk Anak yang Penuh Makna

Tugujatim.idSebagai orang tua, kamu tentu ingin memberikan dongeng pendek sebelum tidur yang tidak hanya menghibur, tetapi juga penuh makna bagi si kecil.

Beberapa dongeng pendek ini menghadirkan kisah tentang persahabatan, keberanian, kecerdikan, dan kasih sayang yang bisa menjadi pelajaran berharga bagi anak-anak.

Yuk, bacakan dongeng pendek menarik ini sebelum tidur dan biarkan imajinasi mereka berkembang sambil belajar nilai-nilai kehidupan!

Bawang Merah dan Bawang Putih

2151040277
Bawang Merah dan Bawang Putih

Di sebuah desa kecil, hiduplah dua saudari tiri, Bawang Merah dan Bawang Putih. Bawang Merah adalah gadis yang sombong dan selalu iri hati, sementara Bawang Putih dikenal baik hati dan rajin membantu ibunya.

Sejak ayah mereka meninggal, Bawang Putih harus menjalani hidup yang berat karena ibu tiri dan saudari tirinya selalu memperlakukannya dengan buruk.

Suatu hari, ketika sedang mencuci pakaian di sungai, kain Bawang Putih hanyut terbawa arus. Ia mengikuti arus sungai hingga tiba di sebuah rumah kecil milik seorang nenek tua.

Dengan ramah, nenek itu menawarkan bantuan jika Bawang Putih mau tinggal dan membantunya. Dengan senang hati, Bawang Putih membantu nenek itu, dan setelah beberapa hari, ia diberi hadiah berupa labu emas yang penuh dengan permata.

Ketika Bawang Merah mengetahui hal ini, ia pun berusaha meniru perbuatan Bawang Putih. Namun, karena niatnya tidak tulus dan ia bersikap kasar kepada sang nenek, ia malah mendapatkan labu berisi hewan berbisa yang membuatnya ketakutan.

Dari cerita ini, kamu bisa belajar bahwa kebaikan hati selalu mendatangkan berkah, sedangkan keserakahan membawa petaka.

Baca Juga : Kisah Seru dan Mendidik dengan Cerita Dongeng Bahasa Inggris

Timun Emas

Seorang perempuan tua yang tinggal sendirian di desa sangat ingin memiliki anak. Suatu hari, ia bertemu dengan raksasa yang memberinya benih timun.

Raksasa itu berjanji bahwa dalam beberapa bulan, seorang bayi akan lahir dari timun tersebut, tetapi dengan satu syarat, saat anak itu tumbuh besar, ia harus diserahkan kepada raksasa.

Benar saja, bayi perempuan yang cantik lahir dari timun itu dan diberi nama Timun Emas. Semakin besar, semakin cantik dan pintar ia menjadi.

Namun, ibunya tidak ingin kehilangan Timun Emas. Dengan bantuan seorang petapa, ia diberikan empat benda ajaib berupa biji timun, jarum, garam, dan terasi untuk melawan raksasa.

Ketika raksasa datang menagih janji, Timun Emas berlari dan menggunakan benda-benda ajaib tersebut. Biji timun berubah menjadi tanaman merambat yang menghambat raksasa, jarum berubah menjadi hutan bambu yang tajam, garam menciptakan lautan, dan terasi menghasilkan lumpur panas yang akhirnya menenggelamkan raksasa. Timun Emas pun selamat dan hidup bahagia bersama ibunya.

Dari dongeng pendek ini, kamu bisa belajar bahwa kecerdikan dan keberanian dapat menyelamatkan seseorang dari bahaya.

Kancil dan Buaya

Suatu hari, Kancil ingin menyeberangi sungai yang dalam dan penuh dengan buaya. Ia pun berpikir keras bagaimana caranya agar bisa sampai ke seberang tanpa dimakan buaya.

Dengan kecerdikannya, Kancil berbicara kepada para buaya, “Aku diperintahkan oleh Raja Hutan untuk menghitung jumlah kalian. Berbarislah di sungai agar aku bisa menghitung lebih mudah!” Para buaya yang tak curiga segera berbaris membentuk jembatan hidup. Dengan cepat, Kancil melompat dari satu buaya ke buaya lainnya hingga sampai di seberang sungai.

Setelah sampai, Kancil tertawa dan berkata, “Terima kasih, Buaya! Aku tidak sedang menghitung kalian, tetapi hanya menggunakan kalian sebagai jembatan!” Para buaya marah, tetapi Kancil sudah pergi.

Dari dongeng pendek ini, kamu bisa belajar bahwa kecerdikan bisa menjadi penyelamat dalam situasi sulit.

Malin Kundang

Di pesisir pantai Sumatra, hiduplah seorang pemuda bernama Malin Kundang. Ia berasal dari keluarga miskin, tetapi memiliki impian besar untuk menjadi kaya dan mengubah nasibnya.

Suatu hari, Malin Kundang memutuskan pergi merantau. Ia bekerja keras di negeri orang hingga akhirnya menjadi seorang saudagar kaya. Ia menikahi seorang wanita cantik dan memiliki kapal besar.

Namun, ketika kembali ke kampung halamannya, ia malu mengakui ibunya yang miskin dan berpakaian lusuh.

Ketika sang ibu menghampirinya, Malin Kundang dengan kasar mengusirnya dan menyangkal bahwa ia adalah ibunya. Hatinya hancur, sang ibu pun berdoa kepada Tuhan agar anaknya dihukum. Seketika, badai besar menghantam kapal Malin Kundang, dan ia serta kapalnya berubah menjadi batu.

Dari dongeng pendek ini, kamu bisa belajar bahwa durhaka kepada orang tua akan membawa malapetaka.

Baca juga: Dongeng Bahasa Sunda dan Peranannya dalam Budaya

Si Kancil Pencuri Mentimun

Di sebuah kebun yang subur, seorang petani mulai curiga karena mentimunnya sering hilang. Setelah diamati, ternyata pencurinya adalah Si Kancil yang terkenal cerdik dan licik.

Setiap malam, Kancil dengan hati-hati masuk ke kebun dan memilih mentimun yang paling segar untuk dimakan. Tak ingin terus-menerus kehilangan hasil panennya, petani pun memasang perangkap di sekitar kebunnya dengan harapan bisa menangkap si pencuri kecil yang gesit itu.

Suatu hari, Kancil tertangkap dalam perangkap. Tidak kehilangan akalnya, ia berpura-pura mati dengan lidah terjulur dan tubuh kaku.

Ketika petani melihatnya, ia mengira Kancil sudah tidak bernyawa, lalu membuangnya ke semak-semak. Begitu tubuhnya menyentuh tanah, Kancil langsung melompat dengan gesit dan berlari sekencang mungkin ke dalam hutan. Sambil berlari, ia tertawa puas dan berseru, “Kamu memang pintar, tapi aku lebih pintar!”

Dari kisah ini, kamu bisa belajar bahwa kecerdikan dapat menjadi penyelamat, tetapi tindakan mencuri tetaplah perbuatan yang tidak dibenarkan.

Kelima dongeng pendek sebelum tidur ini memiliki pesan moral yang bisa kamu ajarkan kepada anak sebelum mereka terlelap.

Tak hanya itu, anak juga bisa belajar tentang keberanian dari Timun Emas dan kecerdikan dari Si Kancil yang cerdik dan pandai mencari jalan keluar dari masalah.

Dongeng pendek mana yang paling kamu sukai? Setiap dongeng pendek memiliki pelajaran berharga yang bisa kamu ambil untuk kehidupanmu sehari-hari. Jangan lupa untuk selalu berbuat baik dan menggunakan kecerdikanmu untuk hal yang positif!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id

Writer : Tiara M

Popular Post

5 Cerita Dongeng Bahasa Inggris Terbaik untuk Anak yang Seru dan Edukatif!

5 Cerita Dongeng Bahasa Inggris Terbaik untuk Anak yang Seru dan Edukatif!

Tiara M

Tugujatim.id – Dongeng selalu menjadi bagian dari kehidupan kita sejak kecil. Selain menghibur, cerita-cerita ini juga mengandung pesan moral yang ...

WhatsApp Image 2023 07 19 at 17.20.31

5 Pekerjaan Remote di Era Digital, Menggali Peluang Kerja di Dunia Digital

Lizya Kristanti

Tugujatim.id – Dalam era digital yang terus berkembang, peluang untuk bekerja secara remote semakin meluas. Kemajuan teknologi telah memungkinkan kita ...

1 Ramadan.

1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025, Ini Penjelasan Menteri Agama

Dwi Linda

JAKARTA, Tugujatim.id – Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri ...

Pohon Tumbang

Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang di Sejumlah Wilayah, Ini Imbauan DLH Kota Mojokerto

Darmadi Sasongko

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Tepat sehari pasca pemungutan suara Pilkada sererentak 2024, angin kencang tiba-tiba menyasar beberapa wilayah Kota Mojokerto. Tercatat, ...

Ketua DPRD Kota Malang.

Ketua DPRD Kota Malang Temui Massa Aksi, Respons 11 Poin Aspirasi Ratusan Mahasiswa

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani merespons langsung aspirasi maupun tuntutan ratusan mahasiswa. Hal itu menyusul ratusan ...

Ilustrasi.

Hujan Deras, Balita di Kediri Terpleset ke Parit dan Tewas

Herlianto A

KEDIRI, Tugujadim.id – Duka dan kepedihan mendalam dirasakan Zulfia Ramadani, warga Kelurahan/Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Dia harus mengikhlaskan buah hatinya, ...