Sumenep – Kasus wabah demam berdarah di Kabupaten Sumenep hingga Oktober ini mencapai lebih dari 100 kasus. Dari total 330 desa, terdapat sedikitnya 54 desa yang menjadi wilayah persebaran penyakit yang berasal dari nyamuk ini.
Jumlah tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, Agus Multono. Meski demikian, pihaknya meyatakan bahwa angka tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Guru di Prancis Tewas Dipenggal Usai Tunjukkan Karikatur Nabi Muhammad
Also Read
“Tahun kemarin ada sekitar 300 kasus dengan tersebar pada 112 desa. Jadi untuk tahun ini ada tren penurunan,” kata Agus Mulyono, seperti dilansir Portal Publik, partner Tugu Jatim, Kamis (22/10/2020).
Lanjut Agus, selain angka kasus wabah demam berdarah yang menurun, pada tahun ini belum ada pasien meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti tersebut.
Ia kenyebutkan, ada sejumlah faktor kenapa demam berdarah masih terjadi, salah satunya cuaca, daya tahan tubuh seseorang maupun kebersihan lingkungan.
“Tahun ini tidak ada kasus kematian akibat demam berdarah ya. Meski begitu kita harus tetap antisipasi jangan sampai angka kasusnya meningkat,” tegasnya.
Baca Juga: Gambar Kucing Raksasa Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gurun Pasir Nazca, Peru
Dengan kondisi ini pihaknya meminta masyarakat disiplin dalam kesehatan. Tetap menjaga kebersihan lingkungan karena upaya pencegahan membutuhkan peran semua pihak, (Yd/Hem/Fa/Portal Publik/gg).
Sumber Artikel: Portal Publik