MALANG, Tugujatim.id – Pelatihan jurnalistik dan fotografi yang digelar Tugu Media Group dan Paragon Technology & Innovation melalui virtual ini tampak berbeda dari biasanya. Sebab, ratusan peserta dari mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang ini tampak antusias jadi seorang jurnalis. Hal itu tampak saat mahasiswa Unitri ini melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang kritis saat program Tugu Media Group X Paragon Goes to Campus berlangsung pada Jumat (25/02/2022).
“Meski pelatihan ini bersifat dasar, tapi semoga bisa bermanfaat dan teman-teman alumni pelatihan ini bisa berkarya,” ujar CEO Tugu Media Group Irham Thoriq saat memberikan sambutan untuk membuka acara.
Sementara itu, Wakil Rektor III Unitri Malang Dr Totok Sasongko MM juga memberikan sambutannya untuk mewakili rektor yang tidak bisa hadir. Dalam sambutannya, dia menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi Tugu Media Group yang telah menyelenggarakan acara pelatihan ini secara gratis.
Dia juga meminta para mahasiswa Unitri agar benar-benar menyerap ilmu yang disampaikan di pelatihan ini karena kondisi di lapangan tentu berbeda dengan ilmu teori.
“Sehebat apa pun dosennya dan selengkap apa pun laboratoriumnya, tak akan bisa menandingi pengalaman yang didapat di lapangan kerja,” ujar Totok.
Dia mengatakan kesempatan ini sangat langka karena tidak bisa ditemukan sehari-hari.
“Pelatihan seperti ini tidak diadakan setiap hari, karena itu manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya,” imbuhnya.
Untuk penyampaian materi pelatihan dibagi menjadi dua, yaitu dasar-dasar wawancara dan penulisan berita serta fotografi jurnalistik.
Materi pertama disampaikan jurnalis Tugu Malang ID Fajrus Sidiq. Dalam sesinya, Fajrus menjelaskan apa yang membuat sebuah berita menjadi penting untuk ditulis. Dia menyebut tiga hal yang bisa menjadi patokan untuk menentukan apakah sebuah berita itu penting atau tidak, yaitu penokohan, proximity, dan magnitude.

“Penokohan berarti tokoh yang ditulis itu adalah sosok yang penting seperti presiden. Proximity berarti kedekatan, yaitu berita-berita yang ada di lingkungan sekitar dan bisa berdampak pada kehidupan kita. Magnitude berarti skalanya besar. Walaupun jaraknya jauh, tapi berita tersebut dampaknya besar,” jelas Fajrus.
Sedangkan materi fotografi jurnalistik diberikan oleh fotografer Tugu Jatim ID Bayu Eka Novanta. Dia mengatakan menjadi jurnalis tak hanya berisi teori-teori saja. Bayu juga memberikan tips-tips agar sukses bekerja di bidang ini.
“Kalau fotografi jurnalistik freelance, peluangnya lebih banyak di media luar negeri. Kalau media Indonesia masih susah. Makanya punya bekal bahasa Inggris itu cukup penting,” ujar Bayu.

Dia juga mengatakan, kemampuan negosiasi dan lobbying juga sama pentingnya dengan kemampuan mengambil foto. Sebab, menjadi fotografer freelance sama dengan berbisnis.
Selain pelatihan jurnalistik dan fotografi, acara ini juga diisi oleh Senior Manager PT Pegadaian Kantor Wilayah XII Jawa Timur Mahasri yang menyampaikan soal investasi emas sejak dini.

“Investasi emas bisa dilakukan oleh mahasiswa karena sekarang bisa dicicil melalui Pegadaian Digital Service yang bisa diinstal di handphone,” tutur Mahasri.
Selain murah, investasi emas juga memiliki likuiditas tinggi dan mudah disimpan sehingga pas untuk anak-anak muda yang baru mulai menabung dan berinvestasi.