TUBAN, Tugujatim.id – Puluhan bangunan rumah dan tempat ibadah di Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, diratakan dengan tanah. Hal ini karena lokasi tersebut merupakan lahan yang dibebaskan oleh Pertamina untuk pembangunan kilang minyak Grassroot Rivenery (GRR) Tuban.
Ditemui di lokasi, Sutadi, salah satu warga yang terdampak relokasi pembangunan kilang minyak mengatakan bahwa kegiatan perataan bangunan dengan alat berat sudah dilakukan. Kurang lebih tiga minggu sebelumnya.
“Sudah lumayan lama mas (perobohan bangunan),” kata pria berusia 60 tahun.
Rumah Sutadi sendiri belum ikut dibongkar karena menunggu relokasi yang telah disiapkan oleh Pertamina, yaitu di Desa Sumurgeneng, Kecamatan setempat. Selain itu, pihaknya juga belum menerima ganti untung untuk tanah dan bangunan yang saat ini masih ditempati.
“Ya kalau kesepakatan dulu. Kalau lahan yang untuk pengganti itu siap. Kita pindah, dan uang ganti ruginya dikasihkan,” ungkapnya.
Pihaknya sudah inden luas tanah sekitar 1.000 meter persegi yang ada di tempat relokasi itu. Nantinya, uang yang didapatkan dalam ganti rugi tanah bangunan itu, tinggal dipotong dan sisanya untuk membangun hunian baru.
“Kalau lahan tegalan kemarin dibeli sekitar Rp 7 miliaran, terus dibelikan lagi tanah di lain lokasi. Kemungkinan tanah dan bangunan ini ditaksir sekitar Rp 1,6 miliar rupiah,” terangnya.
Beberapa tetangganya sudah pindah dan bangunan rumahnya yang telah dibeli oleh pertamina sebagian telah dirobohkan. Kendati demikian, masih ada yang lainnya menunggu relokasi sama seperti Sutadi.
“Kalau orang di Dusun Boro Wadung sekitar 22 KK,” tuturnya.
Sementara itu, Corporate Affairs PT Pertamina Rosneft Pengolahan & Petrokimia (PRPP), Yuli Wahyu Witantra, saat dikonfirmasi membenarkan terkait pemerataan bangunan itu. Ini menjadi bagian dari pekerjaan Land Clearing Tahap IV GRR Tuban yang dimulai sejak awal tahun 2022.
“Untuk detail pekerjaannya masih di bawah Pertamina GRR Tuban,” ungkap Yuli lewat pesan singkatnya.
Saat ditanya berapa bangunan yang terkena Land Clearing Tahap IV, pihaknya memilih diam dan tidak membalas pesan singkat yang dikirimkan padanya.
Untuk diketahui, Pertamina Rosneft merupakan perusahaan patungan (joint venture) antara Pertamina Group dengan raksasa energi Rosneft asal Rusia yang menjadi pelaksana proyek strategis nasional GRR Tuban.
Berdiri di atas lahan seluas 834 hektare, kilang minyak yang diharapkan menjadi fasilitas Petrokimia terbesar di Asia Tenggara ini ditargetkan beroperasi pada 2027 dan menyerap kurang lebih 27.000 tenaga kerja pada saat konstruksi serta 2.500 tenaga kerja setelah proyek beroperasi.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim