LUMAJANG, Tugujatim.id – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melakukan penutupan untuk jalur pendakian Gunung Semeru. Pendakian ditutup mulai 29 Desember hingga 31 Maret 2020. Akibatnya, ribuan pendaki yang sudah mendaftar, terpaksa menjadwal ulang pendakiannya.
“Ada sekitar 4.736 pendaki yang harud re-schedule jadwal pendakian,” ungkap Plt. Kepala BB TNBTS, Agus Budi Santosa, Kamis (31/12/2020).
Nantinya, Agus akan menginformasikan lebih lanjut terkait mekanisme penjadwalan ulang pendakian itu. ”Sambil terus melihat perkembangan kondisi aktivitas Gunung Semeru,” jelasnya.
Baca Juga: Kilas Balik 5 Peristiwa Penting di Indonesia Tahun 2020
Diketahui, BB TNBTS menutup jalur pendakian dikarenakan adanya peningkatan curah hujan yang berpotensi menyebabkan badai. Kondisi klimatologi yang dikeluarkan Stasiun Klimatologi Karangploso Malang dan Pusat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ada potensi cuaca ekstrem.
”Kami pertimbangkan kondisi klimatologi itu. Lalu juga karena konservasi. Sebagai upaya pemulihan atau revitalisasi ekosistem. Kami tutup total,” pungkasnya.
Sebelumnya, Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger-Semeru (TNBTS) mulai hari Senin 30 November 2020 memutuskan menutup pendakian ke Gunung Semeru. Keputusan penutupan tersebut dilakukan menyusul meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Semeru. (azm/gg)